Rabu, 22 September 2010

Jawaban pertanyaan 18 - 23

†KONTRA BERTANYA:
18. ALLAH SALAH BERHITUNG
[QS 4:11] Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapak, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
[QS 4:12] Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika istri-istrimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya. Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para istri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar utang-utangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar utangnya dengan tidak memberi mudarat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syariat yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.
CONTOH kasus 1: kesalahan hitung muhammad: Jika yang meninggal memiliki 4 anak cewek plus 2 orang tua plus istri. Maka menurut hitung-hitungan muhammad adalah:
2/3 (ayat 11) + 1/3 (ayat 11) + 1/8 (ayat 12) = 1 + 1/8 --------------> loh kok kelebihan? he...he...he...
[4:176] Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah ). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Contoh KASUS 2: Kesalahan menghitung muhammad: jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 suami dan 2 saudara PEREMPUAN:
1/2 (ayat 12) + 2/3 (ayat 176) = 1 + 1/6 ----------> loh kok kelebihan? he...he...he...
Contoh KASUS 3: Kesalahan menghitung muhammad: jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 suami, 1 saudara PEREMPUAN dan SEORANG Ibu:
1/2 (ayat 12) + 1/2 (ayat 176) + 1/6 (ayat 11) = 1 + 1/6 ---------> loh kok kelebihan?
Contoh KASUS 4: Kesalahan menghitung muhammad: jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 suami, 2 saudara PEREMPUAN dan Seorang IBU
1/2 (ayat 12) + 2/3 (ayat 176) + 1/6 (ayat 11)= 1 + 1/3 ----------> loh kok kelebihan? he...he...he...
Contoh KASUS 5: Kesalahan menghitung muhammad: jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 istri, 2 saudara PEREMPUAN dan SEORANG Ibu:
1/4 (ayat 12) + 2/3 (ayat 176) + 1/6 (ayat 11) = 1 + 1/12 ---------> loh kok kelebihan?

Jawab :
1.     Jika yang meninggal memiliki 4 anak cewek plus 2 orang tua plus istri.
Anak >1= 2/3+bapak 1/6+ibu 1/6+ istri 1/8= ada ‘Aul (bertambahnya saham dzawul furudh dan berkurangnya kadar penerimaan warisan mereka)
Misalnya harta netto peninggalan “suami” 10 juta :
Karena ada “Aul” sebesar 1.041.667,-

Sehingga pembagian sbb :
Anak >1 =2/3= 5.925.927,-
Bapak 1/6 = 1.481.481,-
Ibu 1/6  = 1.481.481,-
Istri 1/8 = 1.111.111,-




Sehingga kedudukannya adalah sbb:
Anak Pr. 1 = 1.481.481,-
AnakPr.  2 = 1.481.481,-
Anak Pr. 3 = 1.481.481,-
Anak Pr. 4 = 1.481.481,-
Bapak           =  1.481.481,-
Ibu           =  1.481.481,-
Istri            = 1.111.111,-

2.    jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 suami dan 2 saudara PEREMPUAN:
pertanyaan anda tidak jelas, apakah saudara perempuna sebapak atau sekandung…?
3.    jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 suami, 1 saudara PEREMPUAN dan SEORANG Ibu
pertanyaan saudara juga tidak jelas, saudara perempuan dari mana sekandung atau sebapak..?
4.    jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 suami, 2 saudara PEREMPUAN dan Seorang IBU
Juga pertanyaan saudara tidak jelas, saudara perempuan dari mana sekandung atau sebapak..?
5.    jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 istri, 2 saudara PEREMPUAN dan SEORANG Ibu
lagi-lagi pertanyaan saudara juga tidak jelas, saudara perempuan dari mana sekandung atau sebapak..?
lalu bagaimana kalian bisa mengerti sebab bertanya aja kurang paham, kalian harus belajar Ilmu Faroidh supaya tahu menghitung pembagian harta warisan.
Saya sangat bangga anda dapat membandingkan surah dengan surah maupun ayat dengan ayat dalam Ql-Qur’an, karena memang Al-Qur’an itu tersirat sifat ilmiah dan alamiah. Hanya saja perhitungan yang anda lakukan masih belum lengkap, tetapi saya percaya bahwa, jika anda belajar lebih aktif lagi, maka anda akan menemukan apa yang menjadi tujuan anda. Sebenarnya saya sudah berusaha untuk menjelaskan kepada anda tentang harta Netto yang dapat diwariskan kepada ahli waris yang ditinggalkan, akan tetapi untuk membuat anda puas dan mengerti sepertinya tidaklah memuaskan, jika saya uraikan pada media yang terbatas ini. Yang anda tanyakan ini adalah salah satu mata kuliah di Fakultas Syariah, sehingga tidaklah mungkin saya dapat memuaskan anda dengan kondisi yang serba terbatas. Hal ini dapat dilakukan jika anda dan saya dapat bertatap muka, sehingga ada proses Tanya jawab diantara kita.
Walaupun demikian saya berupaya memberikan sedikit acuan dalam mempelajari harta warisan tersebut, Sebagai bahan belajar saya harapkan anda untuk mempelajari tahapan sbb;

Ilmu Faraidh : Ilmu yang diketahui dengannya siapa yang berhak mendapat waris dan siapa yang tidak berhak, dan juga berapa ukuran untuk setiap ahli waris.
Faridhah : adalah jatah tertentu sesuai syari'at bagi setiap ahli waris, seperti : sepertiga, seperempat dan lainnya.
¬Furudh yang terdapat dalam Al-Qur'an ada enam: Setengah, Seperempat, Seperdelapan, Dua pertiga, Sepertiga, Seperenam, adapun sepertiga dari sisa ditetapkan oleh ijtihad.
Tahapan yang perlu diperhatikan dalam pembagian harta warisan adalah seperti;  Ashobah (sisa), Hajbu dan Hirman, ‘Aul (mengangkat / menambah), Rodd (mengembalikan), Kandungan (hamlu) dll. Tanpa ilmu pengetahuan yang cukup niscaya akan menemukan sebagaimana ayat tersebut.
Kajian terhadap Ayat-ayat Waris
Pertama:
Firman Allah yang artinya "bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan," menunjukkan hukum-hukum sebagai berikut:
1.    Apabila pewaris (orang yang meninggal) hanya mempunyai seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan, maka harta peninggalannya dibagi untuk keduanya. Anak laki-laki mendapat dua bagian, sedangkan anak perempuan satu bagian.
2.    Apabila ahli waris berjumlah banyak, terdiri dari anak laki-laki dan anak perempuan, maka bagian untuk laki-laki dua kali lipat bagian anak perempuan.
3.    Apabila bersama anak (sebagai ahli waris) ada juga ashhabul furudh, seperti suami atau istri, ayah atau ibu, maka yang harus diberi terlebih dahulu adalah ashhabul furudh. Setelah itu barulah sisa harta peninggalan yang ada dibagikan kepada anak. Bagi anak laki-laki dua bagian, sedangkan bagi anak perempuan satu bagian.
4.    Apabila pewaris hanya meninggalkan satu anak laki-laki, maka anak tersebut mewarisi seluruh harta peninggalan. Meskipun ayat yang ada tidak secara sharih (tegas) menyatakan demikian, namun pemahaman seperti ini dapat diketahui dari kedua ayat yang ada. Bunyi penggalan ayat yang dikutip sebelumnya (Butir 1) rnenunjukkan bahwa bagian laki-laki adalah dua kali lipat bagian anak perempuan. Kemudian dilanjutkan dengan kalimat (artinya) "jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta". Dari kedua penggalan ayat itu dapat ditarik kesimpulan bahwa bila ahli waris hanya terdiri dari seorang anak laki-laki, maka ia mendapatkan seluruh harta peninggalan pewaris.
5.    Adapun bagian keturunan dari anak laki-laki (cucu pewaris), jumlah bagian mereka sama seperti anak, apabila sang anak tidak ada (misalnya meninggal terlebih dahulu). Sebab penggalan ayat (artinya) "Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu", mencakup keturunan anak kandung. Inilah ketetapan yang telah menjadi ijma'.
Kedua:
Hukum bagian kedua orang tua. Firman Allah (artinya): "Dan untuk dua orang ibu-hapak, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam." Penggalan ayat ini menunjukkan hukum-hukum sebagai berikut:
1.    Ayah dan ibu masing-masing mendapatkan seperenam bagian apabila yang meninggal mempunyai keturunan.
2.    Apabila pewaris tidak mempunyai keturunan, maka ibunya mendapat bagian sepertiga dari harta yang ditinggalkan. Sedangkan sisanya, yakni dua per tiga menjadi bagian ayah. Hal ini dapat dipahami dari redaksi ayat yang hanya menyebutkan bagian ibu, yaitu sepertiga, sedangkan bagian ayah tidak disebutkan. Jadi, pengertiannya, sisanya merupakan bagian ayah.
3.    Jika selain kedua orang tua, pewaris mempunyai saudara (dua orang atau lebih), maka ibunya mendapat seperenam bagian. Sedangkan ayah mendapatkan lima per enamnya. Adapun saudara-saudara itu tidaklah mendapat bagian harta waris dikarenakan adanya bapak, yang dalam aturan hukum waris dalam Islam dinyatakan sebagai hajib (penghalang). Jika misalnya muncul pertanyaan apa hikmah dari penghalangan saudara pewaris terhadap ibu mereka --artinya bila tanpa adanya saudara (dua orang atau lebih) ibu mendapat sepertiga bagian, sedangkan jika ada saudara kandung pewaris ibu hanya mendapatkan seperenam bagian? Jawabannya, hikmah adanya hajib tersebut dikarenakan ayahlah yang menjadi wali dalam pernikahan mereka, dan wajib memberi nafkah mereka. Sedangkan ibu tidaklah demikian. Jadi, kebutuhannya terhadap harta lebih besar dan lebih banyak dibandingkan ibu, yang memang tidak memiliki kewajiban untuk membiayai kehidupan mereka.
Ketiga:
Utang orang yang meninggal lebih didahulukan daripada wasiat. Firman Allah (artinya) "sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya." Secara zhahir wasiat harus didahulukan ketimbang membayar utang orang yang meninggal. Namun, secara hakiki, utanglah yang mesti terlebih dahulu ditunaikan. Jadi, utang-utang pewaris terlebih dahulu ditunaikan, kemudian barulah melaksanakan wasiat bila memang ia berwasiat sebelum meninggal. Inilah yang diamalkan Rasulullah saw..
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib: "Sesungguhnya kalian telah membaca firman Allah [tulisan Arab] dan Rasulullah telah menetapkan dengan menunaikan utang-utang orang yang meninggal, lalu barulah melaksanakan wasiatnya."
Hikmah mendahulukan pembayaran utang dibandingkan melaksanakan wasiat adalah karena utang merupakan keharusan yang tetap ada pada pundak orang yang utang, baik ketika ia masih hidup ataupun sesudah mati. Selain itu, utang tersebut akan tetap dituntut oleh orang yang mempiutanginya, sehingga bila yang berutang meninggal, yang mempiutangi akan menuntut para ahli warisnya.
Sedangkan wasiat hanyalah suatu amalan sunnah yang dianjurkan, kalaupun tidak ditunaikan tidak akan ada orang yang menuntutnya. Di sisi lain, agar manusia tidak melecehkan wasiat dan jiwa manusia tidak menjadi kikir (khususnya para ahli waris), maka Allah SWT mendahulukan penyebutannya.
Keempat:
Firman Allah (artinya) "orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu." Penggalan ayat ini dengan tegas memberi isyarat bahwa Allah yang berkompeten dan paling berhak untuk mengatur pembagian harta warisan. Hal ini tidak diserahkan kepada manusia, siapa pun orangnya, cara ataupun aturan pembagiannya, karena bagaimanapun bentuk usaha manusia untuk mewujudkan keadilan tidaklah akan mampu melaksanakannya secara sempurna. Bahkan tidak akan dapat merealisasikan pembagian yang adil seperti yang telah ditetapkan dalam ayat-ayat Allah.
Manusia tidak akan tahu manakah di antara orang tua dan anak yang lebih dekat atau lebih besar kemanfaatannya terhadap seseorang, tetapi Allah, Maha Suci Dzat-Nya, Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Pembagian yang ditentukan-Nya pasti adil. Bila demikian, siapakah yang dapat membuat aturan dan undang-undang yang lebih baik, lebih adil, dan lebih relevan bagi umat manusia dan kemanusiaan selain Allah?
Kelima:
Firman Allah (artinya) "Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika istri-istrimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya. Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para istri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar utang-utangmu." Penggalan ayat tersebut menjelaskan tentang hukum waris bagi suami dan istri. Bagi suami atau istri masing-masing mempunyai dua cara pembagian.
Bagian suami:
1.    Apabila seorang istri meninggal dan tidak mempunyai keturunan (anak), maka suami mendapat bagian separo dari harta yang ditinggalkan istrinya.
2.    Apabila seorang istri meninggal dan ia mempunyai keturunan (anak), maka suami mendapat bagian seperempat dari harta yang ditinggalkan.
Bagian istri:
1.    Apabila seorang suami meninggal dan dia tidak mempunyai anak (keturunan), maka bagian istri adalah seperempat.
2.    Apabila seorang suami meninggal dan dia mempunyai anak (keturunan), maka istri mendapat bagian seperdelapan.
Keenam:
Hukum yang berkenaan dengan hak waris saudara laki-laki atau saudara perempuan seibu. Firman-Nya (artinya): "Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan, yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar utangnya dengan tidak memberi mudarat (kepada ahli waris). "
Yang dimaksud ikhwah (saudara) dalam penggalan ayat ini (an-Nisa': 12) adalah saudara laki-laki atau saudara perempuan "seibu lain ayah". Jadi, tidak mencakup saudara kandung dan tidak pula saudara laki-laki atau saudara perempuan "seayah lain ibu". Pengertian inilah yang disepakati oleh ulama.
Adapun yang dijadikan dalil oleh ulama ialah bahwa Allah SWT telah menjelaskan --dalam firman-Nya-- tentang hak waris saudara dari pewaris sebanyak dua kali. Yang pertama dalam ayat ini, dan yang kedua pada akhir surat an-Nisa'. Dalam ayat yang disebut terakhir ini, bagi satu saudara mendapat seperenam bagian, sedangkan bila jumlah saudaranya banyak maka mendapatkan sepertiga dari harta peninggalan dan dibagi secara rata.
Sementara itu, ayat akhir surat an-Nisa' menjelaskan bahwa saudara perempuan, jika sendirian, mendapat separo harta peninggalan, sedangkan bila dua atau lebih ia mendapat bagian dua per tiga. Oleh karenanya, pengertian istilah ikhwah dalam ayat ini harus dibedakan dengan pengertian ikhwah yang terdapat dalam ayat akhir surat an-Nisa' untuk meniadakan pertentangan antara dua ayat.
Sementara itu, karena saudara kandung atau saudara seayah kedudukannya lebih dekat --dalam urutan nasab-- dibandingkan saudara seibu, maka Allah menetapkan bagian keduanya lebih besar dibandingkan saudara seibu. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa pengertian kata ikhwah dalam ayat tersebut (an-Nisa': 12) adalah 'saudara seibu', sedangkan untuk kata yang sama di dalam akhir surat an-Nisa' memiliki pengertian 'saudara kandung' atau 'saudara seayah'.
Rincian Beberapa Keadaan Bagian Saudara Seibu
A.    Apabila seseorang meninggal dan mempunyai satu orang saudara laki-laki seibu atau satu orang saudara perempuan seibu, maka bagian yang diperolehnya adalah seperenam.
B.    Jika yang meninggal mempunyai saudara seibu dua orang atau lebih, mereka mendapatkan dua per tiga bagian dan dibagi secara rata. Sebab yang zhahir dari firman-Nya [tulisan Arab] menunjukkan adanya keharusan untuk dibagi dengan rata sama besar-kecilnya. Jadi, saudara laki-laki mendapat bagian yang sama dengan bagian saudara perempuan.
Makna Kalaalah
Pengertian kalaalah ialah seseorang meninggal tanpa memiliki ayah ataupun keturunan; atau dengan kata lain dia tidak mempunyai pokok dan cabang. Kata kalaalah diambil dari kata al-kalla yang bermakna 'lemah'. Kata ini misalnya digunakan dalam kalimat kalla ar-rajulu, yang artinya 'apabila orang itu lemah dan hilang kekuatannya'.
Ulama sepakat (ijma') bahwa kalaalah ialah seseorang yang mati namun tidak mempunyai ayah dan tidak memiliki keturunan. Diriwayatkan dari Abu Bakar ash-Shiddiq r.a., ia berkata: "Saya mempunyai pendapat mengenai kalaalah. Apabila pendapat saya ini benar maka hanyalah dari Allah semata dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Adapun bila pendapat ini salah, maka karena dariku dan dari setan, dan Allah terbebas dari kekeliruan tersebut. Menurut saya, Kalaalah adalah orang yang meninggal yang tidak mempunyai ayah dan anak. "
Ketujuh:
Firman Allah (artinya) "sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sudah dibayar utangnya dengan tidak membebani mudarat (kepada ahli waris)". Ayat tersebut menunjukkan dengan tegas bahwa apabila wasiat dan utang nyata-nyata mengandung kemudaratan, maka wajib untuk tidak dilaksanakan. Dampak negatif mengenai wasiat yang dimaksudkan di sini, misalnya, seseorang yang berwasiat untuk menyedekahkan hartanya lebih dari sepertiga. Sedangkan utang yang dimaksud berdampak negatif, misalnya seseorang yang mengakui mempunyai utang padahal sebenamya ia tidak berutang. Jadi, baik wasiat atau utang yang dapat menimbulkan mudarat (berdampak negatif) pada ahli waris tidak wajib dilaksanakan.
Hukum Keadaan Saudara Kandung atau Seayah
Firman Allah SWT dalam surat an-Nisa': 176 mengisyaratkan adanya beberapa keadaan tentang bagian saudara kandung atau saudara seayah.
A.    Apabila seseorang meninggal dan hanya mempunyai satu orang saudara kandung perempuan ataupun seayah, maka ahli waris mendapat separo harta peninggalan, bila ternyata pewaris (yang meninggal) tidak mempunyai ayah atau anak.
B.    Apabila pewaris mempunyai dua orang saudara kandung perempuan atau seayah ke atas, dan tidak mempunyai ayah atau anak, maka bagian ahli waris adalah dua per tiga dibagi secara rata.
C.    Apabila pewaris mempunyai banyak saudara kandung laki-laki dan saudara kandung perempuan atau seayah, maka bagi ahli waris yang laki-laki mendapatkan dua kali bagian saudara perempuan.
D.    Apabila seorang saudara kandung perempuan meninggal, dan ia tidak mempunyai ayah atau anak, maka seluruh harta peninggalannya menjadi bagian saudara kandung laki-lakinya. Apabila saudara kandungnya banyak --lebih dari satu-- maka dibagi secara rata sesuai jumlah kepala. Begitulah hukum bagi saudara seayah, jika ternyata tidak ada saudara laki-laki yang sekandung atau saudara perempuan yang sekandung.

†KONTRA BERTANYA:
19 APAKAH FIRAUN TENGGELAM KETIKA MENGEJAR MUSA ?
Raja Firaun hampir tenggelam lalu diselamatkan (Qs.10:90-92).
Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Firaun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)"…..Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu …..
Hal ini bertentangan dengan: Qs.43:55-56, Qs.17:103
Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut), dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang yang kemudian.
Manakah yang benar? Ayat 43:55-56 jika dibaca dalam bahasa Arab mengesankan jika Firaun ditenggelamkan hingga mati agar menjadi peringatan.
JAWAB:
(Qs.10:90-92).
90. dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak Menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya Termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".
91. Apakah sekarang (baru kamu percaya), Padahal Sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu Termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.
92. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu[704] supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami.
[704] Yang diselamatkan Allah ialah tubuh kasarnya, menurut sejarah, setelah Fir'aun itu tenggelam mayatnya terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir lalu dibalsem, sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat di musium Mesir, Berhias, atau bepergian, atau menerima pinangan.
Pada ayat di atas sangat jelas bahwa, Allah SWT menenggelamkan mereka hingga tewas, namun Allah SWT menyelamatkan badan Fir’aun bukan manusianya dan tidak terbawa arus laut, sehingga Allah SWT menjadikan bukti bagi manusi sesudahnya.
Sedangkan ayat Qs.43:55-56, Qs.17:103
Qs.43:55-56,
55. Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut),
56. dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang yang kemudian.
Qs.17:103
103. kemudian (Fir'aun) hendak mengusir mereka (Musa dan pengikut-pengikutnya) dari bumi (Mesir) itu, Maka Kami tenggelamkan Dia (Fir'aun) serta orang-orang yang bersama-sama Dia seluruhnya,
Kata tenggelam pada ayat Qs.43:55-56, Qs.17:103 ini adalah salah satu bentuk hukuman bagi fir’aun dan pengikut-pengikutnya sehingga mereka mati (artinya berpisahnya tubuh dan roh mereka) sedangkan pada ayat sebelumnya (Qs.10:90-92) yaitu Allah menyelamatkan tubuhnya atau badannya. Badan artinya tubuh tanpa roh. Jika tubuh masih menyatuh dengan roh itu namanya manusia, tetapi yang terdampar itu adalah tubuhnya atau jazadnya atau mayatnya. Sehingga menjadi bukti bagi orang-orang yang fikir.
Berdasarkan ayat diatas, sungguh tidak bertentangan antara ayat dengan ayat maupun surah dengan surah. Anda memang kesulitan untuk mengerti tentang hal itu karena kalian tidak bisa membedakan mana TUBUH, mana ROH, mana ALLAH dan mana RUH KUDUS. Jika tubuh dan roh masih menyatu itu namanuya Fir’aun, atau anda, saya, Muhammad maupun Isa atau Yesus semua adalah manusia, tapi jika tubuh berpisah dengan roh, maka tubuh atau badan akan menjadi mayat (yang terdampar QS 10:92), sedang Roh akan mejadi jiwa (Husnul Khatimah atau Su’ul Khatimah), sementara Allah itu adalah mencipta manusia dan alam semesta dan Ruh Kudus itu adalah Jibril sipembawa kabar gembira (wahyu) dari Allah kepada Rasul-Nya.
†KONTRA BERTANYA:
20 BAIK ATAU BURUKKAH MEMBUNUH ITU?
Membunuh adalah buruk karena akan memusnahkan satu generasi QS 5:32
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. ……..
Hal ini bertentangan dengan; QS 5:33 dan banyak ayat pembunuhan lainnya;
Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar,
Ayat damai pada QS 5:32 adalah hasil contekan Muhammad dari Mishnah, Sanhedrin 4: 5, agar Quran nampak seperti kitab damai..
JAWAB: QS 5:32
32. oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain[411], atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya[412]. dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu[413] sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.
[411] Yakni: membunuh orang bukan karena qishaash.
[412] Hukum ini bukanlah mengenai Bani Israil saja, tetapi juga mengenai manusia seluruhnya. Allah memandang bahwa membunuh seseorang itu adalah sebagai membunuh manusia seluruhnya, karena orang seorang itu adalah anggota masyarakat dan karena membunuh seseorang berarti juga membunuh keturunannya.
[413] Ialah: sesudah kedatangan Rasul membawa keterangan yang nyata.
Pada ayat diatas Allah SWT mengizinkan hambanya membunuh dengan dua alasan:
1.    Menegakkan hukum Islam ( hukum Allah) yakni qishaash; seperti dalam ajaran kalian-pun diperintahkan untuk melakukan hukum itu misalnya; Dalam Perjanjian Lama, Exodus 21:11-22:19 dijelaskan tentang Hukum Qishash yaitu hukuman mati untuk pembunuh, mata ganti mata, gigi ganti gigi:
“Siapa yang memukul seseorang, sehingga mati, pastilah ia dihukum mati.” [Exodus 21:12]
EX 21:24 mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, 25 lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak.” [Exodus 21:24-25];

2.    Orang-orang kafir (membuat kerusakan di bumi) termasuk yang berusaha membunuh kaum muslim haruslah dibunuh; begitupun dalam injil kalian sbb:
47. "Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ." (Lukas 19:45)
"Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam hati suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing, domba, dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar itu dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya." (Yohanes 2:13-i5)
48. "]angan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai di atas bumi, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya." (Matius 10:34- 36)
"KataNya kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan mernbeli pedang." (Lukas 22:3 6).



Sedangkan QS 5:33
33. Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik[414], atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar,
[414] Maksudnya Ialah: memotong tangan kanan dan kaki kiri; dan kalau melakukan lagi Maka dipotong tangan kiri dan kaki kanan.
Sebagaimana saya jelaskan pada QS 5:32 diatas, dari dua hal di atas  Allah SWT izinkan untuk kita bunuh, sementara pada ayat berikutnya QS 5:33 kembali dipertegas bahwa, yang membuat kerusakan di bumi (melanggar Hukum Allah) dapatlah kita bunuh, tetapi selain itu manusia haram untuk melakukannya, karena menghilangkan nyawa tanpa alasan yang dibenarkan agama adalah dosa.
†KONTRA BERTANYA;
21 HALALKAH BERZINA ITU?
Berzinah itu adalah perbuatan dosa (QS 17:32)
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.
Hal ini bertentangan dengan QS 33:51
……. siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu. Yang demikian itu adalah lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih, …..
Allah itu amat baik pada Muhammad, ia memperbolehkan istri2 yang telah dicerai untuk digagahi lagi, entah si wanita udah punya suami atau belum, pokoknya kalau birahi dengan istri lamanya, boleh ditiduri lagi. Apakah itu bukan zina?




JAWAB:
(QS 17:32)
32. dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.
QS 33:51
51. kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki. dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, Maka tidak ada dosa bagimu. yang demikian itu adalah lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih, dan semuanya rela dengan apa yang telah kamu berikan kepada mereka. dan Allah mengetahui apa yang (tersimpan) dalam hatimu. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun[1226].
[1226] Menurut riwayat, pada suatu ketika isteri-isteri Nabi Muhammad s.a.w. ada yang cemburu, dan ada yang meminta tambahan belanja. Maka Nabi Muhammad s.a.w. memutuskan perhubungan dengan mereka sampai sebulan lamanya. oleh karena takut diceraikan Nabi, Maka mereka datang kepada Nabi menyatakan kerelaannya atas apa saja yang akan diperbuat Nabi terhadap mereka. turunnya ayat ini memberikan izin kepada Nabi untuk menggauli siapa yang dikehendakiNya dan isteri-isterinya atau tidak menggaulinya; dan juga memberi izin kepada Nabi untuk rujuk kepada isteri-isterinya seandainya ada isterinya yang sudah diceraikannya.
Dari kedua ayat diatas (QS 17:32) dan QS 33:51 manakah berbeda atau bertentangan..?, olehnya itu janganlah coba-coba untuk belajar memenggal ayat jika kalian tak paham. Sekali lagi saya sampaikan bahwa Al-Qur’an itu tidak ada pertentangan didalamnya. Dan jika kalian belum puas maka carilah sampai umur kalian habis untuk mencari kesalahan Al-Qur’an itu. Dengan begitu kalian akan menjadi isi Neraka Jahanam ataupun Neraka Jahim.
Dalam kitab kalian-pun yesus mengajarkan denikian: Allah SWT melarang dan bahkan mengharamkan zinah dan memerintahkan agar para pelakunya dilempari batu sampai mati (IMAMAT 20:1-27 dan ULANGAN 22:13-30); Tuhan mengharamkan anggur dan minuman keras (IMAMAT 10:9); Tuhan mengharamkan beberapa binatang termasuk babi (IMAMAT 11:1-47 dan ULANGAN 14:3-21); Tuhan mengharamkan darah (IMAMAT 17:12); Beberapa hal termasuk sperma adalah najis (IMAMAT 15:1-34); Laki2 yang keluar sperma atau campur dengan istri, keduanya harus mandi wajib (IMAMAT 15:16-18); Tuhan mengharamkan riba (ULANGAN 23:19-20); Yesus memerintahkan potong tangan/kaki bagi pencuri (MATIUS 5:30; 18:8 dan MARKUS 9:43,45); Yesus memerintahkan cungkil mata bagi laki2 yang yang mengingini perempuan bukan istrinya (MATIUS 5:29; 18:9 dan MARKUS 9:47); Yesus memerintahkan rajam bagi pelaku zinah (YOHANES 8:7); dan lain-lain.


†KONTRA BERTANYA:
22 MAKANLAH HARTA ANAK YATIM
………Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barang siapa miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut,…….Jadi menurut hukum islam, seandainya ada sumbangan dari Unicef untuk anak yatim dan terlantar, lalu dikorupsi oleh pejabatnya. Maka pejabat itu tak bisa dihukum, karena itulah perintah Allah dalam Quran, makanlah harta anak yatim tapi sedikit saja jangan banyak2. Hukum yang aneh….
JAWAB:
QS 4 An Nisaa’:6
Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barang siapa miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).
Berdasarkan ayat QS 4:6 di atas, adalah bermakna jika seorang anak yang ditinggal mati oleh orang tua mereka, sehingga hartanya dititipkan pada orang yang dipercaya, maka orang dipercaya tersebut haruslah mengembalikan harta orang tua anak tersebut kepada ahli warisnya (anak itu), sepanjang anak tersebut sudah mampu atau pandai memeliharanya. Kecuali orang miskin diperbolehkan dapat memanfaatkan sesuai dengan batasan-batasan tertentu (sepatutnya). Dalam islam dilarang memakan harta yang bukan haknya, walaupun itu hanya sebasar biji zarrah kecuali yang berhak.
Nah dalam konteks sumbangan UNICEF, apakah hal itu merupakan warisan seorang anak yatim…?, jika sumbangan Unicef tersebut diperuntukkan untuk fakir, maka haruslah disalurkan sesuai dengan peruntukannya. Jika hal itu diselewengkan maka itu akan menjadi harta yang haram dan akan merubah menjadi lawan di akhirat nanti (neraka).
Jadi anda harus bisa membedakan mana harta warisan untuk anak yatim, mana yang merupakan sumbangan atau hibah untuk pengentasan kemiskinan. Anda sepertinya sangat tidak paham tentang warisan atau zakat, shadakoh, infak dll. Belajarlah pada sumbernya ya….!!!!

†KONTRA BERTANYA:
23 BENARKAH ALEKSANDER AGUNG SEORANG MUSLIM?
Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya"….. Zulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar". (QS 18 : 83 – 98)
Sura 18 : 83 – 98 diatas menyebutkan bahwa Zulkarnain adalah seorang Muslim. Menurut tokoh Islam Ibn Hisham dan Tabari, yang dimaksud Zulkarnain adalah Aleksander Agung. Ironisnya, Aleksander Agung adalah seorang polytheis. Sekali lagi Allah salah…
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran, kalau sekiranya Alquran bukan dari sisi Allah tentulah mereka dapati banyak pertentangan di dalamnya."(QS 4:82).
BUKTINYA?

JAWAB:
(QS 18 : 83 – 98)

83. mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya".
84. Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu,
85. Maka diapun menempuh suatu jalan.
86. hingga apabila Dia telah sampai ketempat terbenam matahari, Dia melihat matahari terbenam[887] di dalam laut yang berlumpur hitam, dan Dia mendapati di situ segolongan umat[888]. Kami berkata: "Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan[889] terhadap mereka.
[887] Maksudnya: sampai ke pantai sebelah barat di mana Dzulqarnain melihat matahari sedang terbenam.
[888] Ialah umat yang tidak beragama.
[889] Yaitu dengan menyeru mereka kepada beriman.
87. berkata Dzulkarnain: "Adapun orang yang aniaya, Maka Kami kelak akan mengazabnya, kemudian Dia kembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya.
88. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, Maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan Kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami".
89. kemudian Dia menempuh jalan (yang lain).
90. hingga apabila Dia telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah Timur) Dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari[890] itu,
[890] Menurut sebagian ahli tafsir bahwa golongan yang ditemui Dzulqarnain itu adalah umat yang miskin.
91. demikianlah. dan Sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya.
92. kemudian Dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi).
93. hingga apabila Dia telah sampai di antara dua buah gunung, Dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan[891].
[891] Maksudnya: mereka mereka tidak bisa memahami bahasa orang lain, karena bahasa mereka Amat jauh bedanya dari bahasa yang lain, dan merekapun tidak dapat menerangkan maksud mereka dengan jelas karena kekurangan kecerdasan mereka.
94. mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, Sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj[892] itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, Maka dapatkah Kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara Kami dan mereka?"
[892] Ya'juj dan Ma'juj ialah dua bangsa yang membuat kerusakan di muka bumi, sebagai yang telah dilakukan oleh bangsa Tartar dan Mongol.
95. Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, Maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka,
96. berilah aku potongan-potongan besi". hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)". hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu".
97. Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya.
98. Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, Maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar".
Berdasarkan ayat dari (QS 18 : 83 – 98) setelah anda telaah, adakah ayat yang menerangkan dalam Al-Qur’an bahwa:
1.    Dzulkanain itu tak lain adalah Aleksander Agung..?
2.    Apakah Ibn Hisham dan Tabari mengatakan bahwa, Dzulkanain yang di sebut dalam Al-Qur’an itu adalah orang yang sama dengan Aleksander Agung seperti dalam kitab kalian..?
3.    Apakah ada di dalam kitab kalian yang mengatakan bahwa, Aleksander Agung itu adalah orang yang sama dengan Dzulkarnain dan Dzulkarnaian seperti didalam Al-Qur’an…?
4.    Adakah ayat didalam Al-Qur’an atau dalam kitab kalian bahwa Allah SWT itu salah berfirman, mengenai Dzulkarnain dan Aleksander Agung …?
5.    Firman Allah SWT adalah Al-Qur’an sementara pendapat “Ibn Hisham dan Tabari” menurut anda bertentangan dengan Al-Qur’an, lalu apakah Allah SWT yang salah…?
6.    Ataukah “Ibn Hisham dan Tabari” menurut kalian adalah Tuhan…?, sehingga kalian mengatakan Allah Salah….?
Perumpamaan: disebelah rumah saya ada yang bernama “Aleks” sementara di belakang rumah saya ada yang bernama “Dzulkarnain”, apakah kalian menganggap orang itu adalah orang yang sama. Sama sekali tidak, dia adalah orang yang berbeda, identitas keluarganyapun berbeda, jumlah tanggungannyapun berbeda dan keyakinannyapun berbeda pula. Sehingga sangat piciklah kita jika kita mengatakan bahwa mereka adalah orang yang sama. Hehehehehe….

Makan buktinya jika Al-Qur’an itu bertentangan, dari 23 pertanyaan di atas tak satupun yang bertentangan, mungkin pikiran manusialah yang terguncang sehingga mencari pembenaran pada kitab lain, sehingga muncul rumor yang mengatakan bahwa, semua kitab Allah keliru atau ada pertentangan. Gunakanlah akal dan pikiran kalian ya….!
Peringatan !!! :
QS Al-Baqarah 174. “Sesungguhnya orang-orang yang Menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, Yaitu Al kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api[109], dan Allah tidak akan berbicara[110] kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang Amat pedih”.
QS Al Maaidah : 48; 73.

48. “dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.”

[421] Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam Kitab-Kitab sebelumnya.
[422] Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya.

73. “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", Padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa. jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih”.

QS. 10 YUNUS ;37;38

37. Tidaklah mungkin Al Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Qur'an itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.

38. Atau (patutkah) mereka mengatakan: "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."

QS11 Huud 31

31. Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Qur'an itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surah-surah yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar".

QS 12 Yusuf :3;111

3. Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.

111. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.

QS.3 Ali Imran ayat 20 “kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), Maka Katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". dan Katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al kitab dan kepada orang-orang yang ummi[190]: "Apakah kamu (mau) masuk Islam". jika mereka masuk Islam, Sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, Maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya”.
[190] Ummi artinya ialah orang yang tidak tahu tulis baca. menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan Ummi ialah orang musyrik Arab yang tidak tahu tulis baca. menurut sebagian yang lain ialah orang-orang yang tidak diberi Al Kitab.
Adakah bukti lain yang kalian dapatkan….?. tidaklah kalian dapatkan, kecuali kalian menggunakan cara-cara yang licik. Tapi ingatlah, bahwa Allah SWT akan senantiasa menjaga agamanya hingga akhir zaman. Terima kasih…

Jawaban pertanyaan 16 & 17

†KONTRA BERTANYA:
16 APAKAH MASJID AL AQSA SUDAH ADA PADA JAMAN MUHAMMAD?
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS 17:01)
Pada tahun 621 Muhammad mengaku kalau dirinya jalan2 dari Al Aqsa ke Surga, padahal masjid tersebut baru berdiri 89 tahun kemudian, yaitu tahun 710. Mungkinkah Muhammad meminjam mesin waktunya Doraemon?

JAWAB:
(QS 17:01)
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya[847] agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”.QS 17:01.
[847] Maksudnya: Al Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya dapat berkat dari Allah dengan diturunkan nabi-nabi di negeri itu dan kesuburan tanahnya.
Inilah kekuasaan Allah SWT yang tidak pernah dan tidak akan pernah, pemikiran manusia itu sampai kepada kekuasaan Allah SWT. Dari bertanyaan kalian di atas, saya sangat bersyukur, karena kalianlah yang menambah wawasan saya untuk dapat menjawab pertanyaan kalian.
1.    Perlu kalian ketahui bahwa, keberadaan masjidil aksa di Palestina sudah ada sejak Nabi Ibrahim AS, walaupun kondisinya tidak seperti sekarang ini. Tetapi yang pasti tempat suci itu merupakan tempat suci pertama bagi ummat pemeluk agama, dan telah diperebutkan oleh kaum Nabi Ibrahim yang merupakan bapak semua agama hingga saat ini;
2.    Dalam perjalanan israa’ adalah memperjalankan hamba Allah SWT, dari masjidil haram di mekkah ke Masjidil aksa di Palestina, dan dilanjutkan mi’raj adalah memperjalankan hamba -Nya Muhammad SAW dari masjidil Aksa ke sidratul muntaha untuk menerima sholat yang merupakan kewajiban bagi kaum muslimim. Dalilnya sebagaimana dalam Al-Qur’an sbb: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. QS 17.1.

3.    Sejak awal Islam turun, perintah untuk berkiblat pertama kali adalah Masjidil Aksa, akan tetapi Nabi Muhammad SAW sepertinya kurang setuju dengan berkiblat ke masjidil aksa tersebut. Hal itu dikarenakan karena orang-orang yahudi juga berkiblat ketempat itu, sehingga Nabi Muhammad SAW seringkali melepaskan pandangannya ke langit, dengan harapan wahyu dari Allah SWT. Dan ketika itu Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin untuk merubah kiblatnya ke masjidil haram. Nah mengapa Allah SWT mengabulkan permintaan Rasul-Nya itu..?, nah sekarang baru terjawab. Jika ummat muslim berkiblat ke masjidil aksa, lalu bagaimana dalam melakukan ibadah saat ini. Bukankah masjidil aksa itu telah dikuasai oleh bangsa israel…?. Jika kalian termasuk orang-orang yang beriman atas dasar akal, maka pastilah kalian tercengan dengan kenyataan yang Allah SWT  buktikan. Bukankah Allah SWT adalah Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang dan Tuhan maha mengetahui baik yang lahir maupun yang bathin, baik masa yang lalu maupun masa yang akan datang.

4.    Jika kalian berkata “Mungkinkah Muhammad meminjam mesin waktunya Doraemon?” nah ini adalah pola pikir yang tidak jalan atau mata yang buta dan telinga yang tuli. Kalian dibutakan, ditulikan oleh pikiran kalian sendiri. Apa yang tidak mungkin jika hal itu merupakan kehendak Allah SWT. Jika kita melihat Nabi Allah SWT sebelumnya yakni Nabi Isa atau Yesus, tentu kita bertanya; “dimana Yesus sekarang ini..?”, adakah dalil yang mengatakan “Yesus ada didalam Sorga…?”, jika kalian mencari dalil itu, kalian tidak akan menemukannya. Karena itu merupakan kekuasaan Allah SWT. Dalam Islam dikatakan: “(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan MENGANGKAT KAMU kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".QS 3:55;

Berdasarkan ayat QS 3:55 diatas, Allah SWT telah “MENGANGKAT KAMU (Isa) kepada-Ku”. Disitu ada kata “mengangkat”, adakah manusia dibumi-Nya Allah ini yang mampu menafsirkan tentang pengangkatan itu identik dengan SORGA..?. dan tidak ada satu dalilpun yang mengatakan bahwa, “Yesus ada didalam sorga”. Jadi janganlah kalian menghayal berdasarkan iman kalian yang mengatakan bahwa, Yesus itu “duduk di sebelah kanan Allah”, oleh karena “duduk di sebelah kanan Allah” lebih bermakna, bahwa Yesus itu adalah orang yang benar, karena dia adalah utusan Allah SWT. Dan setiap utusan Allah SWT dibekali mukjizad sebagai pembeda dikalangan manusia. Sehingga sebelah kanan Allah SWT bermakna sesuatu yang diridhoi oleh Allah SWT, sementara di sebelah kiri Allah SWT bermakna orang yang dilaknat oleh Allah SWT. Dan setelah kiamat terjadi, maka yang diridhoi oleh Allah SWT akan masuk ke dalam Sorga, dan yang laknat oleh Allah SWT akan masuk kedalam Neraka.
Begitupun ketika Nabi Muhammad SAW ketika melakukan israa’ dan mi’raj, Allah SWT telah “MEMPERJALANKAN”. Hanya kekuasaan Allah-lah yang mampu memperjalankan seorang Rasul untuk menerima Sholat lima waktu. Jika kalian melihat kekuasaan Allah SWT yang lain seperti: langit berdiri tanpa tiang, walaupun iman kalian mengatakan langit itu berdiri dengan tiang-tiang, sesuai dengan kitab kalian sbb;
“ Tiang-tiang langit bergoyang-goyang; tercengang-cengang oleh hardik-NYA. Ayub 26:11”
“ Bumi hancur & semua penduduknya; tapi AKU-lah yang akan mengokohkan tiang-tiangnya. Mazmur 75:4”. Dapatkah kalian menunjukkan dimana tiang-tiang itu berada dan tunjukkan kepada kami…?,
    Kekuasaan Allah SWT yang lain, siapakah yang mengatur matahari dan bulan serta galaksi lain sehingga tidak salin mendekat ataupun tidak jatuh kebumi..?, dan siapakah yang mengatur siang dan malam sehingga tepat waktu, tanpa ada yang melebihi dari yang lain…?, siapakah yang mengatur kehamilan wanita dan ajal kalian…?, apakah kalian masih buta dan tuli tentang kekuasaan Allah SWT itu. Semua yang saya jelaskan di atas adalah sebahagian kecil dari kekuasaan Allah SWT yang patut untuk kita yakini bersama.

†KONTRA BERTANYA:   
17 APAKAH IBRAHIM MENGHANCURKAN PATUNG2 BERHALA?
Ibrahim menghancurkan berhala-hala. (Qs.21:58);
Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.
Hal ini bertentangan dengan (Qs.19:47-49,);
Dan aku akan menjauhkan diri dari padamu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku".
Ibrahim tidak menghancurkan berhala, tetapi berdiam diri dan meninggalkan para penyembah berhala tersebut.
JAWAB: (Qs.21:58):
56. Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya: dan aku Termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu".
57. demi Allah, Sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya[962].
[962] Ucapan-ucapan itu diucapkan Ibrahim a.s.dalam hatinya saja. Maksudnya: Nabi Ibrahim a.s. akan menjalankan tipu dayanya untuk menghancurkan berhala-berhala mereka, sesudah mereka meninggalkan tempat-tempat berhala itu.
58. Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.
59. mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan Kami, Sesungguhnya Dia Termasuk orang-orang yang zalim."
60. mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ".
Jika dilihat urutan ayat di atas, pada QS 21:56-60 sbb;
1.    Ibrahim mengatakan kepada orang-orang kafir ketika itu bahwa; “Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya, dan Ibrahim akan memberikan bukti” kepada mereka (orang-orang kafir) itu QS 21:56;
2.    Ibrahim bersumpah dalam hatinya “demi Allah, Sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya. QS 21:57;
3.     Ibrahim memotong-motong berhala itu, disaat penyembahnya telah meninggalkan tempat, dan menyisakan satu berhala yang besar. QS 21: 58;
4.    Setelah penyembah itu datang untuk beribadah, mereka terkejut karena tuhan-tuhan mereka hancul kecuali yang besar, dan mereka (kafir) itu menganggap bahwa yang merusak itu adalah orang yang zalim. QS 21: 59;
5.    Lalu diantara mereka (orang-orang kafir) berkata; “"Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ".QS  21:60;
Kesimpulan QS 21:56-60:
Ketika penyembahan kaum kafir selesai, Nabi Ibrahim AS pun bergegas masuk ke area penyembahan dan memotong-motong semua berhala tersebut kecuali berhala yang besar dengan menggunakan kapak, setelah melancarkan aksinya Nabi Ibrahim AS menggantungkan kapak tersebut pada berhala yang besar tadi. Dan ketika kaum kafir hendak melakukan penyembahan, alangkah kagetnya mereka (kaum kafir) melihat tuhan-tuhan mereka hancur kecuali berhala yang besar, dengan kapak tergantung ditangan berhala yang besar itu. Dari desas desus mereka mendengar bahwa, ada yang melihat Nabi Ibrahim AS masuk kedalam area penyembahan itu. Dan seketika itu juga mereka (kaum kafir) mencari keberadaan Nabi Ibrahim AS. Akhirnya Nabi Ibrahim AS ditangkap dan diadili dengan tuduhan menhancurkan tuhan-tuhan mereka, ketika Nabi Ibrahim AS dibawa ke tempat kejadian perkara (TKP), Nabi Ibrahim AS menunjuk kepada patung yang besar tadi dengan berujar: “ lihat patung yang besar itu, dialah yang membunuh tuhan-tuhan kalian, tanyalah dia (patung besar)”, lalu orang-orang kafir tersebut berkata, “ tidaklah mungkin  patung itu bisa menjawab”. Kemudian Nabi Ibrahim AS kembali berkata, “ jika dia (patung besar) itu tidak menjawab; “lalu mengapa kalian menyembahnya, padahal dia tidak dapat berbuat apa kepada kalian”.
Dari kisah Nabi Ibrahim AS di atas, yang merupakan tipu daya Nabi Ibrahim AS kepada kaum kafir ketika itu. Tujuan Nabi Ibrahim AS sebenarnya adalah agar mereka (kaum kafir) itu dapat menggunakan akal dan pikiran mereka. Sehingga Allah SWT mengabadikan dalam Al-Qur’an sebagai peringatan, agar dalam menerima ajaran atau agama haruslah sesuai akal dan pikiran.
Sedangkan (Qs.19:41-49,);
41. Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan[905] lagi seorang Nabi.
[905] Maksudnya: ialah Ibrahim a.s. adalah seorang Nabi yang Amat cepat membenarkan semua hal yang ghaib yang datang dari Allah.
42. ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?
43. Wahai bapakku, Sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, Maka ikutilah Aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.
44. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan yang Maha Pemurah.
45. Wahai bapakku, Sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan yang Maha pemurah, Maka kamu menjadi kawan bagi syaitan".
46. berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, Hai Ibrahim? jika kamu tidak berhenti, Maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama".
47. berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.
48. dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, Mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku".
49. Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya'qub. dan masing-masingnya Kami angkat menjadi Nabi.
Walaupun kalian bertanya hanya seputar QS 19: 47-49, tetapi saya akan jelaskan mulai QS 19:41-49, agar kalian dapat menjadikan renungan, bahwa dalam membaca ayat janganlah sepotong-sepotong.
Dari QS 19: 41 hingga 49 adalah bukti ajaran yang baik untuk dilakukan, sehingga dalam Islampun mengajarkan bahwa, jika antara anak dan orang tua berbeda aqidah atau iman, namun bakti kepada orang tua tetap ada yakni mendoakan agar mereka diberi karunia dan pengampuan, sehingga terbebas dari siksa Neraka jahim seperti yang saya jelaskan di atas.
Pada ayat QS 19:41; dijelaskan bahwa; Allah SWT memerintahkan kepada Muhammad SAW agar menyampaikan cerita atau kisah Nabi Ibrahim AS kepada ummat manusia, bahwa Ibrahim itu adalah orang yang benar agar mereka berfikir.
Ayat QS 19:42; Ibrahim berkata bapaknya yang merupakan penyembah berhala; “Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?.” Ayat ini paralel dengan ayat QS 21:56 di atas bahwa Tuhan itu adalah tuhannya bumi dan langit yang menciptakannya.
Ayat QS 19:43; Ibrahim telah khawatir bahwa bapaknya yang penyembah berhala itu akan mendapat siksa di Neraka Jahim, seperti uraian saya di atas, dan Ibrahim berkata dalam ayat QS 19:43 bahwa; “Wahai bapakku, Sesungguhnya telah datang kepadaku SEBAHAGIAN ILMU PENGETAHUAN YANG TIDAK DATANG KEPADAMU, Maka ikutilah Aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.” Bahkan Ibrahim mengajak bapaknya untuk mengikutinya sebagai hamba yang mengEsakan Allah SWT. Pada ayat ini juga Ibrahim dengan jujur mengatakan bahwa “telah datang kepadaku (Ibrahim) SEBAHAGIAN ILMU PENGETAHUAN, yang TIDAK DATANG KEPADAMU (bapak Ibrahim)”. Artinya ilmu pengetaahuan Ibrahim yang diberikan Allah SWT hanyalah sebahagian, oleh karena bukan untuk ummat manusia secara umum, tetapi hanya untuk kaumnya saja. Dan ilmu pengetahuan itu adalah hal yang baru bagi bapak Ibrahim. Dan yang akan melengkapinya adalah Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat seluruh alam.
Ayat QS 19:44; Ibrahim menberikan peringatan kepada bapaknya; “Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan yang Maha Pemurah”. Setan disini adalah Iblis yang durhaka karena tidak tunduk kepada perintah Allah SWT seperti uraian saya di atas.
Ayat QS 19:45; “Wahai bapakku, Sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan yang Maha pemurah, Maka kamu menjadi kawan bagi syaitan". Rasa kasih sayang anak kepada bapaknya begitu besar, sehingga Ibrahim memperingati bapaknya tentang azab Allah SWT dihari pembalasan kelak.
Ayat QS 19:46; dalam ayat ini bapak Ibrahim diabadikan dalam Al-Qur’an sbb; “berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, Hai Ibrahim? jika kamu tidak berhenti, Maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama". Nah ketika Ibrahim di usir oleh bapaknya sendiri karena berbeda Aqidah, akan tetapi bakti anak tethadap oaring tua yang melahirkannya tak pernah putus. Bahkan pada ayat berikut Ibrahim mendoakan bapaknya seperti ayat QS 19:47-48 berikut ini;
Ayat QS 19:47-48;
47. berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.
48. dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, Mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku".
Dari kedua ayat diatas, menunjukkan bahwa, Ibrahim tetap berdoa kepada Allah SWT agar bapaknya diberikan ampunan. Dan karena berbeda aqidah itulah sehingga Ibrahim menjauhkan dirinya dari apa yang disembah bapaknya tersebut. Jagi bahasa gaulnya Ibrahim itu ngambek terhadap bapaknya karena tidak mengikuti Tuhannya Nabi Ibrahim AS yang merupakan Tuhan yang Esa.
Pada ayat QS 19: 49; “Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya'qub. dan masing-masingnya Kami angkat menjadi Nabi”. Dalam ayat ini Allah SWT telah memisahkan antara yang haq (taat) dan yang bathil (ingkar), setelah perpisahan Ibrahim dengan bapaknya, Allah SWT mengaruniakan Ishak dan Ya’qub. Disini ada kata “MENGARUNIAKAN” bukan kata “ANAK”, karena Ya’qub itu adalah turunan dari Ishak. Sedang pada ayat lain diceritakan tentang kisah Ismail yang merupakan saudara Ishak dari lain ibu.
Sehingga kami berpendapat bahwa antara (Qs.21:58); dan (Qs.19:47-49,) adalah TIDAK BERTENTANGAN bahkan saling mendukung satu dengan yang lain.

Jawaban pertanyaan 13 ;14 & 15

†KONTRA BERTANYA:
13 BERAPA LAMAKAH MASA PENCIPTAAN?
Lamanya penciptaan adalah 6 masa Qs.7:54, Qs.10:3, Qs.11:7 dan Qs.25:59
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, alu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
Hal ini bertentangan dengan: QS 41:9-12, total penciptaan adalah 8 masa;
Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan semesta alam". Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni) nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Manakah lama penciptaan yang benar? 6 atau 8 masa?

Mungkinkah langit / jagat raya tempat matahari, bulan, bumi, dan bintang2 berada diciptakan setelah penciptaan bumi seperti pada ayat2 diatas?

JAWAB : Qs.7:54, Qs.10:3, Qs.11:7 dan Qs.25:59:
Qs.7:54
54. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam ENAM MASA, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy[548]. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam.

[548] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.

Qs.10:3,
3. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam ENAM MASA, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka Apakah kamu tidak mengambil pelajaran?

Qs.11:7
7. dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam ENAM MASA, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya[711], dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini[712] tidak lain hanyalah sihir yang nyata".

[711] Maksudnya: Allah menjadikan langit dan bumi untuk tempat berdiam makhluk-Nya serta tempat berusaha dan beramal, agar nyata di antara mereka siapa yang taat dan patuh kepada Allah.
[712] Maksud mereka mengatakan bahwa kebangkitan nanti sama dengan sihir ialah kebangkitan itu tidak ada sebagaimana sihir itu adalah khayalan belaka. menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan kata ini ialah Al Quran ada pula yang menafsirkan dengan hari berbangkit.



Qs.25:59
59. yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam ENAM MASA, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy[1071], (Dialah) yang Maha pemurah, Maka Tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia.

[1071] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.

Kemudian QS 41:9-12:
QS 41: 9
9. Katakanlah: "Sesungguhnya Patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam".

10. Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni) nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.
11.  Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".
12. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Penjelasan :
1.    Qs.7:54, Qs.10:3, Qs.11:7 dan Qs.25:59. Dalam surah ini Allah SWT telah menjelaskan bahwa, Allah SWT MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI dalam enam masa;
2.    Sedang surah QS 41:9-12 adalah sbb;
a.    QS 41:9; meriwayatkan bahwa Allah SWT menciptakan BUMI DALAM DUA MASA;
b.    QS 41:10; meriwayatkan bahwa Allah SWT mendudukkan GUNUNG YANG KOKOH DI ATAS BUMI INI, sekaligus Allah SWT menentukan padanya (Bumi) kadar makanan-makanan (penghuni) nya semuanya DALAM EMPAT MASA;
Dari kedua ayat (QS 41:9) di atas, Allah SWT menciptakan Bumi (Bukan langit) dalam dua masa, dan mendudukkan gunung-gunung yang kokoh dan segala bentuk makanan untuk para penghuninya dalam empat masa (QS 41:10). Dari sini dapat dilihat bahwa 2 (masa)+4(masa)= 6 (masa), pada masa yang ke 6 itulah, Allah SWT menciptakan langit yang masih merupakan (bentuk) asap, seraya Allah SWT berfirman; Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati", sesuai QS 41:11. Lalu terbentuklah langit pada masa ke 6 itu.
Kemudian: dari langit itu sesuai QS 41:11, Allah SWT kembali menjadikan tujuh langit (QS 41:12). Dari sini saya kembali jelaskan, mengapa Allah menggunakan kata “menjadikan” bukan “menciptakan” tujuh langit..?. oleh karena jika kata “menciptakan” berarti langit jumlahnya delapan (8), tetapi Allah SWT menggunakan kata “menjadikan” ini menandakan bahwa pada DUA MASA setelahnya (Enam masa) itu, Allah SWT menciptakan kembali 6 langit sehingga jumlahnya menjadi tujuh (7) langit. Berarti Allah SWT menciptakan delapan (8) masa seperti rincian sbb:
1.    Bumi di ciptakan dalam DUA MASA (QS 41:9);
2.    Gunung-gunung kokoh dalam EMPAT MASA (QS 41:10) dan langit pertama (QS 41:11);
3.    Menjadikan tujuh langit dalam DUA MASA (QS 41:12);
4.    Rincian 1 dan 2 di atas, sesuai dengan Qs.7:54, Qs.10:3, Qs.11:7 dan Qs.25:59, yakni ENAM MASA;
Kesimpulan:

Qs.7:54, Qs.10:3, Qs.11:7 dan Qs.25:59, Allah SWT menciptakan langit dan bumi dalam ENAM MASA. Sedangkan
QS 41:9, Allah SWT menciptakan Bumi (bukan langit) dalam DUA MASA;
QS 41:10, Allah SWT mendudukkan gunung-gunung yang kokoh, dan kadar makanan bagi ummat-Nya dalam EMPAT MASA, kemudian pada masa yang sama (EMPAT MASA) itu, Allah SWT menciptakan langit yang masih berbentuk asap sesuai QS 41: 11.
Sehingga 2 masa  (QS 41:9) + 4 masa (QS 41:10-11) = 6 masa sesuai (Qs.7:54, Qs.10:3, Qs.11:7 dan Qs.25:59)

Sedangkan QS 41:12 adalah Allah SWT menjadikan langit sesuai (QS 41:11) itu menjadi tujuh langit sesuai (QS 41:12). Sehingga firman Allah SWT dalam Al-Qur’an itu tidak satupun yang bertentangan.

Perumpamaan:
Seorang Insinyur Bangunan “MENCIPTAKAN” bangunan lantai satu dengan konstruksi tahan gempa, dengan keahliannya dua tahun kemudian sang insinyur “MENJADIKAN” bangunan lantai satu tersebut, menjadi bangunan lantai tujuh. Berarti sang Insinyur hanya menambah enam lantai di atasnya. Bukan menambah tujuh lantai, karena jika dia menambah tujuh lantai, maka akan menjadi delapan lantai bukan lagi tujuh lantai.
†KONTRA BERTANYA:
14 APAKAH MAKANAN PENGHUNI NERAKA?
Makanan dinereka HANYA pohon berduri (QS 88:6)
Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri
Makanan dinereka HANYA darah dan nanah (QS 69:36)
Dan tiada pula makanan sedikitpun baginya kecuali dari darah dan nanah
Menurut QS 37: 63-64, 66-67 disimpulkan bahwa makanan kaum di neraka adalah buah dari pohon zaqqum, serta minuman berupa air yang panas
Nabi kok tidak jelas, mengancam dengan kata hanya, cuma, tiada lain satu jenis makanan saja! Mengapa tidak bilang kalo dineraka itu komplit, ada pohon zaqqum, air panas, pohon berduri, plus darah dan nanah.
JAWAB: (QS 88:6)
6. mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri,
7. yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.
(QS 69:36)
36. dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.
QS 37: 63-64, 66-67
63. Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim.
64. Sesungguhnya Dia adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang menyala.
66. Maka Sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu.
67. kemudian sesudah Makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas.
Neraka adalah tempat pembalasan bagi manusia yang ingkar akan nikmat yang Allah SWT berikan kepada manusia. Sehingga Allah SWT menciptakan suatu camp yang super hebat. Semua ayat diatas menggambarkan bagaimana penyiksaan itu didalam Neraka. Bukan Cuma itu, nanti bahkan kaum muslimpun yang memakan harta anak yatim dan fakir miskin, kelak dikemudian hari perut mereka membesar, makanan mereka terbuat dari apa neraka, kemudian perut itu hancur, lalu dibentuk lagi, kemudian hancul lagi dst…lalu bagaimana orang yang tidak berzakat, infak maupun shadaqoh. Bukanlah dalam injil juga dijelaskan sbb;
"Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu dihadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: "Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu." (Matius 6:1-3)
Berdasarkan ayat (QS 88:6)
6. mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri,
7. yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.
Ayat di atas, mewartakan atau mengabarkan bahwa siksaan di neraka amatlah banyak, seluruh bentuk siksaan ada di dalam neraka. Mulai makanan yang berasal dari pohon yang berduri terbuat dari api yang panas, ketika memakan pohon itu, tidak menggemukkan dan tidak juga menghilangkan lapar. Sehingga dengan sangat terpaksa mereka memakannya, walaupun perut mereka mendidih. Kemudian Allah SWT bentuk lagi dan kemudian hancur lagi. Demikian siksaan yang diterima secara terus menerus, bagi mereka didunia telah memakan harta yang haram (hasil korupsi, penipuan, harta anak yatim dan fakir miskin dll).
QS 37: 63-64, 66-67
63. Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim.
64. Sesungguhnya Dia adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang menyala.
66. Maka Sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu.
67. kemudian sesudah Makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas.
Ayat ini adalah satu lagi bentuk siksaan dalam Neraka Jahim, dari sekian banyak siksaan bagi mahluk ciptaan Allah SWT yang menentang hukum-Nya. Pohon zaqqun itu diperuntukkan bagi kaum yang zalim, siapakah orang yang zalim itu..?, pada ayat selanjutnya diterangkan bahwa:

“Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim.QS 37:68”
“Karena sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam keadaan sesat.QS 37:69”
“Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka itu.QS 37:70”
“Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang dahulu,QS 37:71”
“dan sesungguhnya telah Kami utus pemberi-pemberi peringatan (rasul-rasul) di kalangan mereka.QS 37:72”
“Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.QS 37:73”
Dalam surah di atas muncul pertanyaan:
1.    Siapakah bapak-bapak mereka yang sesat itu…?
Dialah orang-orang yang mengikuti leluhur mereka sebagai penyembah berhala (petung dan semacamnya)
2.    siapakah Quraisy itu…?
Quraisy itu adalah suatu kaum yang ketika firman Allah SWT datang atau turun melalui rasul Allah SWT. Mereka mengingkarinya dan bahkan rasul Allah SWT mereka bunuh dengan kejam. Dan sekarang ini Quraisy modern-pun banyak dijumpai. Siapa mereka..?, mereka yang mendustai ayat-ayat Allah SWT, mereka adalah orang-orang yang tidak melakukan hukum Allah SWT.
3.    dan siapa yang telah diberi rasul dan kitab..?,
Mereka adalah orang-orang yang telah diberi kitab, baik Zabur, Taurat, Injil dan Al-Qur’an, tetapi mereka tidak mendengarnya dan tidak melihat alias tuli dan buta terhadap kekuasaan Allah SWT.
4.    lalu siapa yang telah diberi peringatan itu…?
Yang telah atau sudah diberi penringatan adalah ummat sebelum Al-Qur’an dan Muhammad SAW datang.
Jadi Neraka itu adalah tempat pembalasan bagi orang-orang yang ingkar kepada Allah SWT, banyaknya siksaan adalah sama banyaknya dengan bentuk kemungkaran dimuka bumi yang dilakukan ummat mansia. Sehingga siksaan itu diberikan sesuai kadar pelanggarannya. Bukankah Allah SWT adalah Maha Adil dan Maha Bijaksana…?. Ketika itu tidak ada lagi juru selamat, kecuali Allah SWT. Sebagaimana ucapan Yesus sbb:
•    Mat 20:23 à “Aku tidak berhak memberikannya … (tapi) Bapaku yang menyediakannya.”
•    Matius, 4:10 à “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.”
•    Matius, 23:9 à “Janganlah kamu menyebut siapapun Bapa/Allah di bumi ini, karena hanya satu Bapa/Allah-mu, yaitu Dia yang di sorga.”
•    Matius, 7:21à “Bukan setiap orang yang berseru kepadaku Tuhan, Tuhan! Akan masuk kerajaan sorga. Melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa/Allah-ku disorga.”
•    Matius 19-17 à “Hanya Satu yang baik … turutilah perintah Allah.”
•    Markus, 12:32 à “Tidak ada yang lain kecuali Dia (Allah).” = dalam Islam (Laa Ilaaha Illallah)
•    Yohanes, 5:44 à “Allah yang Esa.”
•    Yohanes, 17:3 à “Mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar.”
•    Yoh 8:42 à “Aku datang bukan atas kehendakku … tapi Dialah yang mengutus aku.”
•    Yoh 7:16 à “Ajaranku tidak berasal dari diriku, tapi dari Dia yang mengutus aku.”
•    ü      Allah adalah Tuhan yang Esa/Satu : Ulangan, 4:35
•    ü      Allah adalah Tuhan yang Esa/Satu : Ulangan, 6:4
•    ü      Allah adalah nama Tuhan untuk selama-lamanya (bukan Yesus) : Keluaran, 3:15
•    ü      Laa Ilaaha Illallah (Tiada tuhan selain Allah) : Yesaya, 46:9.
†KONTRA BERTANYA:
15 ADAKAH TOLERANSI BERAGAMA DALAM ISLAM ?
Muhammad mengatakan tidak ada pemaksaan dalam Islam (QS 2:256, 109:6)
"Tidak ada paksaan dalam agama Islam…"
“Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".
Hal ini bertentangan dengan, Qs.47:4, Qs.9:5, Qs.8:12, Qs.8 :17, Qs.8:60, Qs.9:14, Qs.9:73, Qs.9:29, Qs.48:29, Qs.4:74, Qs.2:154, Qs 5:33, Qs.9:38, Qs.4:76, dll.
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. (Qs.9:29)
Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (QS 8:12)
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka, …… (QS 9:5)
Itulah ajaran toleransi dari Muhammad, rahmat bagi semesta alam. Saat kau lemah, berbaik baiklah terhadap pemeluk agama lain, nanti jika kau telah kuat, paksakan islam kepada mereka, jika tak mau bunuh saja mereka!
JAWAB:
(QS 2:256, 109:6)
256. tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.QS 2:256.
[162] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.
6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."QS 109:6
Ayat diatas telah memberi batasan bagi ummat beragama, ketika Islam menyampaikan kabar gembira kepada penganut agama non muslim, terutama ummat yang menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu dan tidak mengganggap Allah SWT satu-satunya yang patut disembah QS. 2:255. Maka Ummat Islam wajib menjalani sesuai ayat diatas QS 2:256. Dan ketika ummat non muslim menawarkan agama mereka, maka Ummat Islam wajib menjalankan firman Allah SWT sesuai QS 109:6. Sehingga batasan masing-masing ummat beragama, dapat dibedakan mana kebutuhan agama dan kebutuhan sosial lainnya.
Dalam Islam diajarkan dalam melakukan hubungan horizontal dengan masyarakat, hendaknya saling harga menghargai, saling tolong menolong dan saling cinta mencintai sesama manusia, dari manapun asal usul dan budayanya. Akan tetapi jika dalam melakukan hubungan vertikal yakni menyangkut keyakinan atau Aqidah, maka wajib mengatakan “ untukmu agamamu dan bagikulah agamaku” QS 109:6. Namun perlu dicatat bahwa Islam adalah agama damai, sepanjang Islam tidak diganggu dan dinistakan (pembakaran Al-Qur’an, Al-Qur’an yang dimasukkan dalam Kloset dll). Tetapi jika hal itu dilakukan, maka Islam akan berjihad dijalan Allah SWT.
Sementara Qs.47:4, Qs.9:5, Qs.8:12, Qs.8 :17, Qs.8:60, Qs.9:14, Qs.9:73, Qs.9:29, Qs.48:29, Qs.4:74, Qs.2:154, Qs 5:33, Qs.9:38, Qs.4:76, dll.
Qs.47:4
4. apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) Maka pancunglah batang leher mereka. sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka Maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.
Qs.9:5
5. apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu[630], Maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, Maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan[631]. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[630] Yang dimaksud dengan bulan Haram disini Ialah: masa 4 bulan yang diberi tangguh kepada kamu musyrikin itu, Yaitu mulai tanggal 10 Zulhijjah (hari turunnya ayat ini) sampai dengan 10 Rabi'ul akhir.
[631] Maksudnya: terjamin keamanan mereka.
Qs.8:12
12. (ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku bersama kamu, Maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". kelak akan aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, Maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka[599].
[599] Maksudnya: ujung jari disini ialah anggota tangan dan kaki.
Qs.8 :17,
17. Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
Qs.8:60,
60. dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).
Qs.9:14,
14. perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.
Qs.9:73,
73. Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. tempat mereka ialah Jahannam. dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya.
Qs.9:29,
29. perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (Yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah[638] dengan patuh sedang mereka dalam Keadaan tunduk.
[638] Jizyah ialah pajak per kepala yang dipungut oleh pemerintah Islam dari orang-orang yang bukan Islam, sebagai imbangan bagi keamanan diri mereka.
Qs.48:29,
29. Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.
[1406] Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati mereka.
Qs.4:74,
74. karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat[316] berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan Maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar.
[316] Orang-orang mukmin yang mengutamakan kehidupan akhirat atas kehidupan dunia ini.
Qs.2:154,
154. dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup[100], tetapi kamu tidak menyadarinya.
[100] Yaitu hidup dalam alam yang lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka mendapat kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui bagaimana Keadaan hidup itu.
Qs 5:33,
33. Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik[414], atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar,
[414] Maksudnya Ialah: memotong tangan kanan dan kaki kiri; dan kalau melakukan lagi Maka dipotong tangan kiri dan kaki kanan.
Qs.9:38,
38. Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.


Qs.4:76,
76. orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.
Ketika awal Islam turun dan didakwakan oleh Rasulullah Muhammad SAW, tidaklah berjalan mulus, kaum kafir ketika itu telah memperlakukan Muhammad SAW dan kaum muslimin sebagai orang-orang yang suka menghayal dan hidup didalam perbuatan sihir. Dan ketika itulah hinaan, cercaan maupun usaha pembunuhan tidak luput dari usaha mereka. Dan ketika Nabi hendak dibunuh, turunlah jibril atas perintah Allah SWT. Jibril berkata; “ jika engkau memintaku Muhammad untuk menimpahkan musibah seperti Nabi sebelum kamu, maka aku (Jibril) akan menumpahkan kepada mereka”. Lalu Rasulullah menjawab; “ jangan ya Jibril, mereka (kaum Musryikin) itu tidak mengetahui bahwa aku (Muhammad) adalah utusan Allah SWT. Akan tetapi teror demi teror-pun diterima hingga percobaan pembunuhan. Dalam menjalankan dakwa itulah Rasulullah Muhammad SAW menyampaikan Islam itu secara damai. Namun bagi yang menolak dan menginginkan perdamaian maka Rasulullah-pun melindunginya sesuai firman Allah SWT; (QS 9:6; QS 7:196; QS 8:72; dll). Tetapi ada diantara mereka (kaum musryikin) itu berusaha menawarkan kerjasan dibidang aqidah yakni melakukan penyembahan (berhala) dan sholat (muslim) agar dilakukan bersama-sama, saat itulah Allah SWT berfirman sesuai surah; (QS 2:256, 109:6). Tapi bagi mereka yang berusaha melakukan pembunuhan kepada kaum muslimin saat itu,  Allah SWT memberi jawaban sesuai dengan firman-Nya; Qs.47:4, Qs.9:5, Qs.8:12, Qs.8 :17, Qs.8:60, Qs.9:14, Qs.9:73, Qs.9:29, Qs.48:29, Qs.4:74, Qs.2:154, Qs 5:33, Qs.9:38, Qs.4:76, dll.
Berdasarkan uraian di atas, telah memperlihatkan bahwa Islam itu adalah agama damai sesuai firman Allah SWT; (QS 9:6; QS 7:196; QS 8:72; dll. Tetapi bagi yang mau bekerja sama dibidang aqidah maka Allah SWT berfirman; (QS 2:256, 109:6). Akan tetapi jika Islam diganggu, dihina maupun berusaha untuk dilenyapkan, maka Allah SWT-pun memperbolehkan untuk membela diri sesuai ayat ini; Qs.47:4, Qs.9:5, Qs.8:12, Qs.8 :17, Qs.8:60, Qs.9:14, Qs.9:73, Qs.9:29, Qs.48:29, Qs.4:74, Qs.2:154, Qs 5:33, Qs.9:38, Qs.4:76, dll.

Jawaban pertanyaan 11 & 12

†KONTRA BERTANYA:
11 APAKAH ORANG NON MUSLIM AKAN MASUK SURGA ?
Allah berkata agar orang non muslim tidak perlu khawatir di akhirat (QS 2:62)
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Hal ini bertentangan dengan QS 3:85, 5:72
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
JAWAB:
(QS 2:62) Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Dari ayat diatas, Allah SWT menekankan bahwa siapapun apakah Muslim, Yahudi ataupun Nasrani akan masuk sorga jika benar-benar beriman kepada Allah. Siapakah Allah itu yaitu Allah yang Esa atau Tunggal bukan salah satu dari yang tiga itu. Nabi Isa mengajarkan sbb:
1.  Yesus dengan tegas mengatakan bahwa dirinya bukan Tuhan :
•    Yohanes, 20:17 à “Aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, Allahku dan Allahmu.”
•    Yohanes, 8:54 à “Jika aku memuliakan diriku sendiri, maka kemuliaanku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa/Allah-kulah yang memuliakanku.”
•    Matius, 18:19 à “Permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa/Allah-ku di sorga.”
•    Markus, 10:18 à “Mengapa kau katakan aku baik? Tidak ada yang baik selain Allah.”
•    Matius, 7:21à “Bukan setiap orang yang berseru kepadaku Tuhan, Tuhan! Akan masuk kerajaan sorga. Melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa/Allah-ku disorga.”
•    Lukas, 18:19 à “Mengapa kau katakan aku baik? Tidak ada yang baik selain Allah.”
•    Matius 19-17 à “Hanya Satu yang baik … turutilah perintah Allah.”
•    Semua yang tidak mengakui dirinya sebagai Tuhan, ia tidak pantas disebut sebagai Tuhan.
•    Karena Tuhan pasti menyebut diri-Nya sebagai Tuhan : Im 19:31 & Yes 43:11.
 2.  Yesus dengan tegas mengatakan bahwa Allah adalah Tuhan yang Esa/Satu (bukan tiga), yaitu Allah Tuhannya Yesus dan Tuhannya alam semesta :
•    Matius, 4:10 à “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.”
•    Matius, 23:8 à “Hanya satu Rabimu.”
•    Markus, 12:29 à “Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.”
•    Markus, 12:32 à “Tidak ada yang lain kecuali Dia (Allah).” = Laa Ilaaha Illallah
•    Lukas, 10:21 à “Bapa/Allah, Tuhan langit dan bumi.”
•    Yohanes, 5:44 à “Allah yang Esa.”
•    Yohanes, 17:3 à “Mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar.”
•    Semua yang lebih dari satu, tidak pantas disebut sebagai Tuhan karena Tuhan Maha Satu. Laa Ilaaha illallah (Tiada tuhan selain Allah), senada dengan :
ü      Allah adalah Tuhan yang Esa/Satu : Ulangan, 4:35
ü      Allah adalah Tuhan yang Esa/Satu : Ulangan, 6:4
ü      Allah adalah nama Tuhan untuk selama-lamanya (bukan Yesus) : Keluaran, 3:15
ü      Laa Ilaaha Illallah (Tiada tuhan selain Allah) : Yesaya, 46:9.

3.  Yesus berkata bahwa Tuhan/Bapa/Allah ada di sorga (bukan Yesus yang ada di bumi) :
•    Matius, 23:9 à “Janganlah kamu menyebut siapapun Bapa/Allah di bumi ini, karena hanya satu Bapa/Allah-mu, yaitu Dia yang di sorga.”
•    Matius, 6:9 à “Bapa/Allah kami yang di sorga.”
•    Matius, 5:48 à “Bapa/Allahmu yang di sorga adalah sempurna.”
•    Matius, 10:32 à “Di depan Bapa/Allah-ku yang di sorga.”
•    Matius, 12:50 à “Bapa/Allah-ku yang di sorga.”
•    Matius, 15:13 à “Bapa/Allah-ku yang di sorga.”
•    Matius, 16:17 à “Bapa/Allah-ku yang di sorga.”
•    Yohanes, 6:32-33 à “Bapa/Allah-Ku yang memberikan kamu roti dari sorga.”
•    Matius, 18:10 à “Bapa/Allah-ku yang di sorga.”
•    Matius, 18:19 à “Bapa/Allah-ku yang di sorga.”
•    Matius, 7:21-23 à “Bapa/Allah-ku yang di sorga.”
•    Semua yang ada di bumi adalah ciptaan Allah dan tidak pantas disebut sebagai Tuhan :
ü      Kejadian, 1 & 2 à “Allah menciptakan langit dan bumi.”
ü      Lukas, 10:21 à “Bapa/Allah, Tuhan langit dan bumi.”
•    Tuhan memang tidak dapat dilihat di bumi oleh manusia biasa :
ü      Yohanes, 1:18 à “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah.”
ü      1Timotius, 6:16 à “Dan memang manusia tidak dapat melihat Dia/Allah.”
ü      Kel 19:24 à “Rakyat tidak boleh menghadap Tuhan, supaya jangan dilanda-Nya.”
ü      Kel 20:19 à “Janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati.”
ü      Kel 33:20-23 à “Tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.”
Seharusnya dasar keimana kalian (Nasrani atau Kristen) adalah: Yohanes 17:3 “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu mereka mengenal Engkau, SATU-SATUNYA ALLAH YANG BENAR, & mengenal YESUS KRISTUS YANG TELAH ENGKAU UTUS”.
Bukan ucapan Paulus sebb:
"Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah." (Yohanes 1:1-3)
"Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih Karunia dari kebenaran." (Yohanes 1:14)
Sedangkan QS 3:85, 5:72 adalah:
” Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.QS 3:85
Saat ini ajaran yang menyakini satu-satunya Allah adalah Ummat Islam. Islam tidak akan menyekutukan Allah SWT yang sesuatu. Islam juga tidak menyakini bahwa Allah SWT beranak dan diperanakkan sesuai QS 112 Al-Ikhlas 1-4 sbb;
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", Padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.QS 5:72.
Jika ayat sebelumnya (QS 2:62) bermakna bahwa: Siapa saja dari manusia ( Yahudi, Nasrani dan Islam ) itu yang mengEsakan Allah SWT, dan tidak menyembah selain dia (Allah SWT) pastilah mereka (manusia) itu akan masuk Sorga.
Islam-lah satu-satunya ajaran (Agama) yang mengEsakan Allah SWT, serta tidak menyekutukanNya dengan sesuatu. Sehingga Allah member isyarat dalam QS 3:85: ” Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.QS 3:85.
Bagi ummat Yahudi dan Nasrani adalah menyembah Tuhan selain Allah SWT, Nasrani atau Kristen menganggap Yesus anak Allah dan penolong (Juru selamat), sehingga kalian menjadikan Allah salah satu dari unsur ketuhanan dengan dalil; Tuhan Anak, Tuhan Bapa dan Roh Kudus. Sehingga Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an bahwa: “ Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", Padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”.QS 5:72.
Dari uraian diatas membuktikan bahwa, tidak ada pertentangan antara (QS 2:62), (QS 3:85) dan (QS 5:72). Bahkan ayat tersebu, justru saling mendukung diantara ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang merupakan firman Allah SWT.

†KONTRA BERTANYA:
12 BISAKAH UMAT MUSLIM MENIKAH DENGAN NON MUSLIM?
Alquran melarang umat Muslim menikahi wanita non muslim (QS 2:221)
Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. ,……….
Hal ini bertentangan dengan QS 5:5
Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka. (Dan dihalalkan mengawini) wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, ………..
JAWAB: (QS 2:221)
221. dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran. (QS 2:221)
Penjelasan (QS 2:221):
1.    dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Artinya kaum laki-laki muslim dilarang menikahi perempuan Musyrik (menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu), namun ketika perempuan Musyrik tersebut telah beriman dengan mengEsakan Allah SWT maka nikahilah. Allah SWT menharamkan kawin dengan keimanan yang berbeda. Dan jika itu dilakukan maka hukumnya Zina semala mereka berbwda Aqidah.
2.    Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. Artinya Islam memandang manusia itu bukanlah RAS, tetapi tingkat keTaqwaannya. Sekalipun wanita itu cantik bagimu, tetapi dia menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu, maka hukumnya haram, lebih baik wanita budak sekalipun tetapi mereka beriman kepada Tuhan Allah yang Esa, itu merupakan rahmat bagimu.
3.    dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Artinya Jangan juga kalian menikahi wanita-wanita Musyrik dari kalangan mukmin, karena hal itu haram hukumnya. Siapakah orang-orang musyrik dari kaum mukmin itu..?, mereka adalah orang yang menyembah Tuhan selain Allah SWT. Termasuk wanita-wanita yang lebih mementingkan atau menyembah harta, kedudukan dan karir dari pada mendirikan Sholat dan hukum lainnya yang diperintahkan oleh Allah SWT.
4.    Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Artinya nah pada potongan ayat ini dipertegas kembali, bahwa wanita budak yang beriman jauh lebih baik, karena akan membawa kalian masuk Sorga dengan izin Allah SWT, dari pada wanita yang menuhankan selain Allah (Harta, jabatan, kedudukan, berhala dan karir termasuk Tuhan itu tiga) walaupun wanita itu menarik bagimu, karena akan membawa kalian masuk kedalam api Neraka.
5.    dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran. Artinya nah diakhir ayat tersebut Allah SWT mengingatkan kepada manusia agar mentaati ayat-ayat Allah SWT yang telah di terangkan dalam Al-Qur’an, sehingga ayat-ayat tersebut dapat dijadikan pelajaran bagi orang-orang yang berakal.
Sedangkan QS 5:5
5. pada hari ini Dihalalkan bagimu yang baik-baik. makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (dan Dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan[402] diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) Maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat Termasuk orang-orang merugi. QS 5:5
[402] Ada yang mengatakan wanita-wanita yang merdeka.
Penjelasan QS 5:5: Allah SWT telah merinci hal-hal yang dihalakan yakni:
1.  makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al kitab itu halal bagimu. Artinya Allah SWT melarang ummat muslim untuk makan, darah, daging babi ataupun ternak yang mati tidak dengan nama Allah SWT. Dan hal banyak ayat dalam Al-Qur’an yang mendukung ayat ini misalnya; QS 5 Al- Maa-idah ayat :3 “ diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394], daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya[395], dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah[396], (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini[397] orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[394] Ialah: darah yang keluar dari tubuh, sebagaimana tersebut dalam surat Al An-aam ayat 145.
[395] Maksudnya Ialah: binatang yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk dan yang diterkam binatang buas adalah halal kalau sempat disembelih sebelum mati.
[396] Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. orang Arab Jahiliyah menggunakan anak panah yang belum pakai bulu untuk menentukan Apakah mereka akan melakukan suatu perbuatan atau tidak. Caranya Ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu. setelah ditulis masing-masing Yaitu dengan: lakukanlah, jangan lakukan, sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam Ka'bah. bila mereka hendak melakukan sesuatu Maka mereka meminta supaya juru kunci ka'bah mengambil sebuah anak panah itu. Terserahlah nanti Apakah mereka akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, sesuai dengan tulisan anak panah yang diambil itu. kalau yang terambil anak panah yang tidak ada tulisannya, Maka undian diulang sekali lagi.
[397] Yang dimaksud dengan hari Ialah: masa, Yaitu: masa haji wada', haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi Muhammad s.a.w.
[398] Maksudnya: dibolehkan memakan makanan yang diharamkan oleh ayat ini jika terpaksa.
2.  (dan Dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan[402] diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al kitab sebelum kamu; Arinya Allah SWT telah menghalakan wanita-wanita yang dapat menjaga kehormatannya misalnya dalam hal perpakaian, mereka menutup aurat mereka, dan ayat ini juga Allah SWT telah mengabarkan bahwa, ternyata Allah SWT juga mewahyukan tentang kewajiban wanita untuk menutup aurat kepada Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW misalnya:
    1 Korintus 11:5 Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
11:6 Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka HARUSLAH IA MENUDUNGI KEPALANYA.
11:7 Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.
11:8 Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki.
11:9 Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki.
11:10 Sebab itu, PEREMPUAN HARUS MEMAKAI TANDA WIBAWA DI KEPALANYA oleh karena para malaikat.
11:11 Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan.
11:12 Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah.
11:13 Pertimbangkanlah sendiri: PATUTKAH PEREMPUAN BERDOA KEPADA ALLAH DENGAN KEPALA TIDAK BERTUDUNG?
Ayat diatas diambil dari surat pertama Paulus kepada jemaat di korintus.
Tapi ajaran yg sudah hilang, ditinggalkan & tak diikuti lagi oleh ummat terdahulu, dimurnikan lagi oleh ALLAH dalam Al-Qur'an:
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa (QS 2:221) dan QS 5:5 tidak menunjukkan perbedaan maksud maupun tujuan ayat tersebut, tetapi justru saling mendukung dengan ayat yang lainnya.