Rabu, 22 September 2010

Jawaban pertanyaan 16 & 17

†KONTRA BERTANYA:
16 APAKAH MASJID AL AQSA SUDAH ADA PADA JAMAN MUHAMMAD?
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS 17:01)
Pada tahun 621 Muhammad mengaku kalau dirinya jalan2 dari Al Aqsa ke Surga, padahal masjid tersebut baru berdiri 89 tahun kemudian, yaitu tahun 710. Mungkinkah Muhammad meminjam mesin waktunya Doraemon?

JAWAB:
(QS 17:01)
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya[847] agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”.QS 17:01.
[847] Maksudnya: Al Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya dapat berkat dari Allah dengan diturunkan nabi-nabi di negeri itu dan kesuburan tanahnya.
Inilah kekuasaan Allah SWT yang tidak pernah dan tidak akan pernah, pemikiran manusia itu sampai kepada kekuasaan Allah SWT. Dari bertanyaan kalian di atas, saya sangat bersyukur, karena kalianlah yang menambah wawasan saya untuk dapat menjawab pertanyaan kalian.
1.    Perlu kalian ketahui bahwa, keberadaan masjidil aksa di Palestina sudah ada sejak Nabi Ibrahim AS, walaupun kondisinya tidak seperti sekarang ini. Tetapi yang pasti tempat suci itu merupakan tempat suci pertama bagi ummat pemeluk agama, dan telah diperebutkan oleh kaum Nabi Ibrahim yang merupakan bapak semua agama hingga saat ini;
2.    Dalam perjalanan israa’ adalah memperjalankan hamba Allah SWT, dari masjidil haram di mekkah ke Masjidil aksa di Palestina, dan dilanjutkan mi’raj adalah memperjalankan hamba -Nya Muhammad SAW dari masjidil Aksa ke sidratul muntaha untuk menerima sholat yang merupakan kewajiban bagi kaum muslimim. Dalilnya sebagaimana dalam Al-Qur’an sbb: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. QS 17.1.

3.    Sejak awal Islam turun, perintah untuk berkiblat pertama kali adalah Masjidil Aksa, akan tetapi Nabi Muhammad SAW sepertinya kurang setuju dengan berkiblat ke masjidil aksa tersebut. Hal itu dikarenakan karena orang-orang yahudi juga berkiblat ketempat itu, sehingga Nabi Muhammad SAW seringkali melepaskan pandangannya ke langit, dengan harapan wahyu dari Allah SWT. Dan ketika itu Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin untuk merubah kiblatnya ke masjidil haram. Nah mengapa Allah SWT mengabulkan permintaan Rasul-Nya itu..?, nah sekarang baru terjawab. Jika ummat muslim berkiblat ke masjidil aksa, lalu bagaimana dalam melakukan ibadah saat ini. Bukankah masjidil aksa itu telah dikuasai oleh bangsa israel…?. Jika kalian termasuk orang-orang yang beriman atas dasar akal, maka pastilah kalian tercengan dengan kenyataan yang Allah SWT  buktikan. Bukankah Allah SWT adalah Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang dan Tuhan maha mengetahui baik yang lahir maupun yang bathin, baik masa yang lalu maupun masa yang akan datang.

4.    Jika kalian berkata “Mungkinkah Muhammad meminjam mesin waktunya Doraemon?” nah ini adalah pola pikir yang tidak jalan atau mata yang buta dan telinga yang tuli. Kalian dibutakan, ditulikan oleh pikiran kalian sendiri. Apa yang tidak mungkin jika hal itu merupakan kehendak Allah SWT. Jika kita melihat Nabi Allah SWT sebelumnya yakni Nabi Isa atau Yesus, tentu kita bertanya; “dimana Yesus sekarang ini..?”, adakah dalil yang mengatakan “Yesus ada didalam Sorga…?”, jika kalian mencari dalil itu, kalian tidak akan menemukannya. Karena itu merupakan kekuasaan Allah SWT. Dalam Islam dikatakan: “(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan MENGANGKAT KAMU kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".QS 3:55;

Berdasarkan ayat QS 3:55 diatas, Allah SWT telah “MENGANGKAT KAMU (Isa) kepada-Ku”. Disitu ada kata “mengangkat”, adakah manusia dibumi-Nya Allah ini yang mampu menafsirkan tentang pengangkatan itu identik dengan SORGA..?. dan tidak ada satu dalilpun yang mengatakan bahwa, “Yesus ada didalam sorga”. Jadi janganlah kalian menghayal berdasarkan iman kalian yang mengatakan bahwa, Yesus itu “duduk di sebelah kanan Allah”, oleh karena “duduk di sebelah kanan Allah” lebih bermakna, bahwa Yesus itu adalah orang yang benar, karena dia adalah utusan Allah SWT. Dan setiap utusan Allah SWT dibekali mukjizad sebagai pembeda dikalangan manusia. Sehingga sebelah kanan Allah SWT bermakna sesuatu yang diridhoi oleh Allah SWT, sementara di sebelah kiri Allah SWT bermakna orang yang dilaknat oleh Allah SWT. Dan setelah kiamat terjadi, maka yang diridhoi oleh Allah SWT akan masuk ke dalam Sorga, dan yang laknat oleh Allah SWT akan masuk kedalam Neraka.
Begitupun ketika Nabi Muhammad SAW ketika melakukan israa’ dan mi’raj, Allah SWT telah “MEMPERJALANKAN”. Hanya kekuasaan Allah-lah yang mampu memperjalankan seorang Rasul untuk menerima Sholat lima waktu. Jika kalian melihat kekuasaan Allah SWT yang lain seperti: langit berdiri tanpa tiang, walaupun iman kalian mengatakan langit itu berdiri dengan tiang-tiang, sesuai dengan kitab kalian sbb;
“ Tiang-tiang langit bergoyang-goyang; tercengang-cengang oleh hardik-NYA. Ayub 26:11”
“ Bumi hancur & semua penduduknya; tapi AKU-lah yang akan mengokohkan tiang-tiangnya. Mazmur 75:4”. Dapatkah kalian menunjukkan dimana tiang-tiang itu berada dan tunjukkan kepada kami…?,
    Kekuasaan Allah SWT yang lain, siapakah yang mengatur matahari dan bulan serta galaksi lain sehingga tidak salin mendekat ataupun tidak jatuh kebumi..?, dan siapakah yang mengatur siang dan malam sehingga tepat waktu, tanpa ada yang melebihi dari yang lain…?, siapakah yang mengatur kehamilan wanita dan ajal kalian…?, apakah kalian masih buta dan tuli tentang kekuasaan Allah SWT itu. Semua yang saya jelaskan di atas adalah sebahagian kecil dari kekuasaan Allah SWT yang patut untuk kita yakini bersama.

†KONTRA BERTANYA:   
17 APAKAH IBRAHIM MENGHANCURKAN PATUNG2 BERHALA?
Ibrahim menghancurkan berhala-hala. (Qs.21:58);
Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.
Hal ini bertentangan dengan (Qs.19:47-49,);
Dan aku akan menjauhkan diri dari padamu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku".
Ibrahim tidak menghancurkan berhala, tetapi berdiam diri dan meninggalkan para penyembah berhala tersebut.
JAWAB: (Qs.21:58):
56. Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya: dan aku Termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu".
57. demi Allah, Sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya[962].
[962] Ucapan-ucapan itu diucapkan Ibrahim a.s.dalam hatinya saja. Maksudnya: Nabi Ibrahim a.s. akan menjalankan tipu dayanya untuk menghancurkan berhala-berhala mereka, sesudah mereka meninggalkan tempat-tempat berhala itu.
58. Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.
59. mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan Kami, Sesungguhnya Dia Termasuk orang-orang yang zalim."
60. mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ".
Jika dilihat urutan ayat di atas, pada QS 21:56-60 sbb;
1.    Ibrahim mengatakan kepada orang-orang kafir ketika itu bahwa; “Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya, dan Ibrahim akan memberikan bukti” kepada mereka (orang-orang kafir) itu QS 21:56;
2.    Ibrahim bersumpah dalam hatinya “demi Allah, Sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya. QS 21:57;
3.     Ibrahim memotong-motong berhala itu, disaat penyembahnya telah meninggalkan tempat, dan menyisakan satu berhala yang besar. QS 21: 58;
4.    Setelah penyembah itu datang untuk beribadah, mereka terkejut karena tuhan-tuhan mereka hancul kecuali yang besar, dan mereka (kafir) itu menganggap bahwa yang merusak itu adalah orang yang zalim. QS 21: 59;
5.    Lalu diantara mereka (orang-orang kafir) berkata; “"Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ".QS  21:60;
Kesimpulan QS 21:56-60:
Ketika penyembahan kaum kafir selesai, Nabi Ibrahim AS pun bergegas masuk ke area penyembahan dan memotong-motong semua berhala tersebut kecuali berhala yang besar dengan menggunakan kapak, setelah melancarkan aksinya Nabi Ibrahim AS menggantungkan kapak tersebut pada berhala yang besar tadi. Dan ketika kaum kafir hendak melakukan penyembahan, alangkah kagetnya mereka (kaum kafir) melihat tuhan-tuhan mereka hancur kecuali berhala yang besar, dengan kapak tergantung ditangan berhala yang besar itu. Dari desas desus mereka mendengar bahwa, ada yang melihat Nabi Ibrahim AS masuk kedalam area penyembahan itu. Dan seketika itu juga mereka (kaum kafir) mencari keberadaan Nabi Ibrahim AS. Akhirnya Nabi Ibrahim AS ditangkap dan diadili dengan tuduhan menhancurkan tuhan-tuhan mereka, ketika Nabi Ibrahim AS dibawa ke tempat kejadian perkara (TKP), Nabi Ibrahim AS menunjuk kepada patung yang besar tadi dengan berujar: “ lihat patung yang besar itu, dialah yang membunuh tuhan-tuhan kalian, tanyalah dia (patung besar)”, lalu orang-orang kafir tersebut berkata, “ tidaklah mungkin  patung itu bisa menjawab”. Kemudian Nabi Ibrahim AS kembali berkata, “ jika dia (patung besar) itu tidak menjawab; “lalu mengapa kalian menyembahnya, padahal dia tidak dapat berbuat apa kepada kalian”.
Dari kisah Nabi Ibrahim AS di atas, yang merupakan tipu daya Nabi Ibrahim AS kepada kaum kafir ketika itu. Tujuan Nabi Ibrahim AS sebenarnya adalah agar mereka (kaum kafir) itu dapat menggunakan akal dan pikiran mereka. Sehingga Allah SWT mengabadikan dalam Al-Qur’an sebagai peringatan, agar dalam menerima ajaran atau agama haruslah sesuai akal dan pikiran.
Sedangkan (Qs.19:41-49,);
41. Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan[905] lagi seorang Nabi.
[905] Maksudnya: ialah Ibrahim a.s. adalah seorang Nabi yang Amat cepat membenarkan semua hal yang ghaib yang datang dari Allah.
42. ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?
43. Wahai bapakku, Sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, Maka ikutilah Aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.
44. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan yang Maha Pemurah.
45. Wahai bapakku, Sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan yang Maha pemurah, Maka kamu menjadi kawan bagi syaitan".
46. berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, Hai Ibrahim? jika kamu tidak berhenti, Maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama".
47. berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.
48. dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, Mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku".
49. Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya'qub. dan masing-masingnya Kami angkat menjadi Nabi.
Walaupun kalian bertanya hanya seputar QS 19: 47-49, tetapi saya akan jelaskan mulai QS 19:41-49, agar kalian dapat menjadikan renungan, bahwa dalam membaca ayat janganlah sepotong-sepotong.
Dari QS 19: 41 hingga 49 adalah bukti ajaran yang baik untuk dilakukan, sehingga dalam Islampun mengajarkan bahwa, jika antara anak dan orang tua berbeda aqidah atau iman, namun bakti kepada orang tua tetap ada yakni mendoakan agar mereka diberi karunia dan pengampuan, sehingga terbebas dari siksa Neraka jahim seperti yang saya jelaskan di atas.
Pada ayat QS 19:41; dijelaskan bahwa; Allah SWT memerintahkan kepada Muhammad SAW agar menyampaikan cerita atau kisah Nabi Ibrahim AS kepada ummat manusia, bahwa Ibrahim itu adalah orang yang benar agar mereka berfikir.
Ayat QS 19:42; Ibrahim berkata bapaknya yang merupakan penyembah berhala; “Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?.” Ayat ini paralel dengan ayat QS 21:56 di atas bahwa Tuhan itu adalah tuhannya bumi dan langit yang menciptakannya.
Ayat QS 19:43; Ibrahim telah khawatir bahwa bapaknya yang penyembah berhala itu akan mendapat siksa di Neraka Jahim, seperti uraian saya di atas, dan Ibrahim berkata dalam ayat QS 19:43 bahwa; “Wahai bapakku, Sesungguhnya telah datang kepadaku SEBAHAGIAN ILMU PENGETAHUAN YANG TIDAK DATANG KEPADAMU, Maka ikutilah Aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.” Bahkan Ibrahim mengajak bapaknya untuk mengikutinya sebagai hamba yang mengEsakan Allah SWT. Pada ayat ini juga Ibrahim dengan jujur mengatakan bahwa “telah datang kepadaku (Ibrahim) SEBAHAGIAN ILMU PENGETAHUAN, yang TIDAK DATANG KEPADAMU (bapak Ibrahim)”. Artinya ilmu pengetaahuan Ibrahim yang diberikan Allah SWT hanyalah sebahagian, oleh karena bukan untuk ummat manusia secara umum, tetapi hanya untuk kaumnya saja. Dan ilmu pengetahuan itu adalah hal yang baru bagi bapak Ibrahim. Dan yang akan melengkapinya adalah Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat seluruh alam.
Ayat QS 19:44; Ibrahim menberikan peringatan kepada bapaknya; “Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan yang Maha Pemurah”. Setan disini adalah Iblis yang durhaka karena tidak tunduk kepada perintah Allah SWT seperti uraian saya di atas.
Ayat QS 19:45; “Wahai bapakku, Sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan yang Maha pemurah, Maka kamu menjadi kawan bagi syaitan". Rasa kasih sayang anak kepada bapaknya begitu besar, sehingga Ibrahim memperingati bapaknya tentang azab Allah SWT dihari pembalasan kelak.
Ayat QS 19:46; dalam ayat ini bapak Ibrahim diabadikan dalam Al-Qur’an sbb; “berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, Hai Ibrahim? jika kamu tidak berhenti, Maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama". Nah ketika Ibrahim di usir oleh bapaknya sendiri karena berbeda Aqidah, akan tetapi bakti anak tethadap oaring tua yang melahirkannya tak pernah putus. Bahkan pada ayat berikut Ibrahim mendoakan bapaknya seperti ayat QS 19:47-48 berikut ini;
Ayat QS 19:47-48;
47. berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.
48. dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, Mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku".
Dari kedua ayat diatas, menunjukkan bahwa, Ibrahim tetap berdoa kepada Allah SWT agar bapaknya diberikan ampunan. Dan karena berbeda aqidah itulah sehingga Ibrahim menjauhkan dirinya dari apa yang disembah bapaknya tersebut. Jagi bahasa gaulnya Ibrahim itu ngambek terhadap bapaknya karena tidak mengikuti Tuhannya Nabi Ibrahim AS yang merupakan Tuhan yang Esa.
Pada ayat QS 19: 49; “Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya'qub. dan masing-masingnya Kami angkat menjadi Nabi”. Dalam ayat ini Allah SWT telah memisahkan antara yang haq (taat) dan yang bathil (ingkar), setelah perpisahan Ibrahim dengan bapaknya, Allah SWT mengaruniakan Ishak dan Ya’qub. Disini ada kata “MENGARUNIAKAN” bukan kata “ANAK”, karena Ya’qub itu adalah turunan dari Ishak. Sedang pada ayat lain diceritakan tentang kisah Ismail yang merupakan saudara Ishak dari lain ibu.
Sehingga kami berpendapat bahwa antara (Qs.21:58); dan (Qs.19:47-49,) adalah TIDAK BERTENTANGAN bahkan saling mendukung satu dengan yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar