Senin, 20 September 2010

Jawaban pertanyaan 9 &10

†KONTRA BERTANYA:
9 APAKAH AYAT QURAN DAPAT DIUBAH-UBAH ?
Firman Allah tidak terganti-ganti (QS 6:34, 10:64)
Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (QS10:64)
Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami terhadap mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu (QS 6:34)
Hal ini bertentangan dengan QS 2:106, 13:39, 17:86, 16:101, 22:52
Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau sebanding dengannya. Tiadakah kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu? (QS 2:106)
Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan disisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh). (QS 13:39)
Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui. (QS 16:101)
JAWAB:
Surah (QS 6:34, 10:64) menurut anda “tidak terganti-ganti” apa maksud anda..?
QS 6: 34. Berbunyi:
34. dan Sesungguhnya telah didustakan (pula) Rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. dan Sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita Rasul-rasul itu.
Dari ayat di atas, Allah SWT telah mengabarkan kepada Muhammad SAW bahwa, Rasul-rasul sebelum kamu Muhammad telah mereka (Ummatnya) dustakan ajaran para Rasul mereka, padahal ajaran itu dari aku (Allah SWT), dan bahkan mereka menganiaya rasul mereka hingga ada yang dibunuh, disalib dll. Sampai datang pertolongan dari Aku (Allah SWT) kepada rasul yang dianiaya itu, dan tak seorangpun manusia yang dapat merubah kalimat-kalimat atau janji dati Allah termasuk menyekutukan-Ku dengan yang lain selain Aku (Allah SWT). Dan sungguh telah datang kepadamu Muhammad sebagaian dari berita Rasul-rasul itu.
Kemudian pada QS 10: 64 berbunyi:
64. bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.
Sebelum kita membahas QS 10:64 alangkah baiknya kita melihat ayat sebelumnya seperti:
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. QS 10:62
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.QS 10:63
Baiklah kita memulai dari ayat 62, bahwa, yang dimaksud wali-wali Allah SWT itu adalah mereka para Nabi dan rasul Allah SWT, sebagai perpanjangan tangan atau Rasul tentunya tidak ada keraguan dari ajaran yang mereka bawa, dan walaupun mereka (para Rasul) itu ditolak oleh ummatnya, tetapi Allah SWT membesarkan hatinya sehingga tidak bersedih hati. Kemudian lanjut pada QS 10:63 bahwa, Wali-wali atau Rasul-rasul Allah SWT itu adalah adalah orang yang beriman dan mereka bertakwa. Kemudian ayat selanjutnya Allah berfirman lagi dalam QS 10: 64 bahwa, perintah dari Tuhannya bagi mereka adalah merupakan kabar gembira untuk kesenangan dunia dan akhiratnya. Dan tidak ada perubahan dalam kalimat-kalimat Allah SWT baik saat Aku (wahyukan) hingga mereka sampaikan kepada ummatnya masing-masing. Melainkan ummatnyalah yang mengubahnya.
Hal ini diberitakan kepada Muhammad SAW oleh Allah SWT, karena begitu berat beban tugas seorang Rasul dalam memberikan rahmat kepada manusia yang merupakan jalan yang lurus.
Lalu apanya yang berganti-ganti…?, ayat di atas jelas saling mendukung antara ayat yang satu dengan ayat yang lain.
Kemudian kita melangkah ke ayat QS 2:106, 13:39, 17:86, 16:101, 22:52 yang menurut anda bertentangan dengan ayat sebelumnya. Nah mari kita buktikan:
Ayat ini turun ketika para Ahli Kitab atau perusak wahyu Allah SWT, atau orang musryik tidak menginginkan turunnya suatu kebaikan dari Tuhanmu sebagaimana ayat sebelumnya yakni Qs 2:105, sehingga Allah SWT berfirman dalam QS 2 :106 yang bermakna sbb: bahkan ayat manakah dalam Al-Kitab yang berlainan pendapat..?, Allah SWT telah menaskhkan dalam bentuk yang sempurna, atau Allah SWT telah menjadikan manusia lupa karena kesombongannya akan firmanNya. Dan ingat manusia adalah tempatnya Lupa, sehingga mudah2an Allah SWT membebaskan kita dari sifat lupa tadi. Kemudian Oleh karena kalian lupa, maka aku (Allah SWT) datangkan yang lebih baik dari padanya (Al-Qur’an) atau yang sebanding dengannya. Dan tidakkah kamu mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?. QS 2:106 "106. ayat mana saja[81] yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. tidakkah kamu mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?
[81] Para mufassirin berlainan Pendapat tentang arti ayat, ada yang mengartikan ayat Al Quran, dan ada yang mengartikan mukjizat.
Kemudian QS 13:39
39. Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh).
Pada ayat di atas, Allah SWT memberitakan bahwa, Para Ahli Kitab atau perusak wahyu Allah SWT atau orang –orang musyrik sebelumnya tidak menghendaki kebenaran sesuai QS 2: 105 maka Allah SWT telah menghapusnya sesuai dengan kehendak mereka. Dan Allah SWT telah menggantinya (mengartikan) dengan ayat Al-Qur’an dan didalamnya telah mengartikan tentang mukjizad itu.
Nah ayat ini juga mempertegas bahwa, setelah kedatangan Al-Qur’an melalui Rasul Allah SWT, maka kitab yang turun sebelumnya telah dihapus oleh Allah SWT. Dan digantikan dengan Al-Furqan atau Al-Qur’an.
QS 17:86 
86. dan Sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, dan dengan pelenyapan itu, kamu tidak akan mendapatkan seorang pembelapun terhadap Kami,
Pada ayat sebelumnya QS 17: 84, Allah SWT telah menciptakan manusia dengan akal dan pikiran sehingga manusia dapat berbuat sesuai dengan kehendaknya. Dan Tuhan dapat mengetahui perbuatan manusia itu baik yang lahir ataupun yang tersembunyi. dengan adanya manusia Sholeh dan salah tadi sehingga Allah SWT menciptakan Sorga bagi yang bertaqwa dan Neraka bagi yanh Ingkar.
Sebagai peringatan dari Allah SWT, QS 17;86 bermakna bahwa; Jika Allah SWT menghendaki, maka semua yang telah diwahyukanNya kepada Rasul yang merupakan karunia buat manusia, Allah SWT dengan sekejab dapat melenyapkan semua itu, dan manusia tidak akan mendapatkan seorang pembelapun dari apa yang Allah SWT takdirkan. Nah ayat ini juga sekaligus membantah bahwa, tidak ada seorangpun yang dapat memberikatan keselamatan ataupun juru selamat kecuali Allah SWT. Allah SWT telah mentakdirkan kapan kiamat terjadi, kapan manusia hidup dan kapan manusia itu mati dsb. Selanjutnya pada ayat berikut;


QS 16:101
101. dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya Padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.
Sebagaimana ayat sebelumnyayakni QS 16: 100, bahwa kekuasaan setan itu terdapat pada yang menjadikannya sebagai pemimpin, dan orang–orang yang menyekutukannya dengan sesuatu. Artinya janganlah manusia itu mengambil pemimpin yang berperilaku setan dan orang-orang yang telah menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu, apalagi mereka mengatakan bahwa Tuhan itu tiga. Dan peringatan ini dipertegas kembali oleh Allah SWT pada ayat yang lain didalam Al-Qur’an. Selanjutnya firman Allah SWT yang terdapat dalam surah dibawah ini;
QS 22:52
52. dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang Rasulpun dan tidak (pula) seorang Nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat- nya. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana,
Allah SWT sungguh Maha bijaksana berdasarkan ayat diatas, Allah SWT mengabarkan kepada Muhammad bahwa, Tidaklah Aku (Allah SWT) mengutus kamu (Muhammad) dan sebelum kamu, melainkan karena adanya keinginan. Dan juga setan juga mempunyai keinginan (menyesatkan) terhadap kamu (sesuai janji iblis dalam kisah Adam terdahulu). Dan Allah SWT menghilangkan (membentengi) apa yang diupayakan setan kepada Manusia. Sehingga Allah SWT menguatkan ayat-ayat-nya (Al-Qur’an) dalam manusia melawan Iblis. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha bijaksana.
Dari ayat di atas, Allah begitu sayangnya kepada hambanya, sehingga berupaya memberikan benteng yang kokoh (Al-Qur’an) sehingga manusia terbebas dari godaan Iblis (Setan). Tetapi mengapa manusia itu masih memalingkan wajahnya dan menutup telinga mereka..?, dan bahkan manusia itu telah berbuat maksiat dihadapan Allah SWT, dengan mengatakan bahwa tuhan itu tiga. Manusia benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Dari seluruh rangkaian uraian diatas, manakah yang bertentangan antara ayat yang satu dengan ayat yang lain…?, bahkan ayat tersebut saling mendukung antara satu dengan yang lain. Hanya saja yang perlu diperhatikan haruslah belajar kepada yang ahlinya, jangan mengutip lewat media seperti ini. Karena akan menimbulkan fitnah.


†KONTRA BERTANYA:
10 MENGAPA ALLAH MEMERINTAHKAN BUNUH DIRI?
Allah memerintahkan manusia untuk membunuh dirinya sendiri (QS 2:54)
….maka bertobatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima tobatmu…..
Hal ini bertentangan dengan QS 4:29
" …Janganlah kamu membunuh dirimu sendiri, sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu."
JAWAB: (QS 2:54)
“ Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertobatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima tobatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang."QS 2:54
Dalam membaca ayat khususnya Al-Baqarah ayat 54, haruslah memperhatikan:
1.    Siapa yang berujar dalam ayat itu
2.    Kapan turunnya ayat itu
3.    Bagaimana kondisi saat itu, sehingga ayat itu turun
4.    Kepada siapa ayat itu ditujukan
5.    Sebagai apakah kemunculan ayat tersebut dalam Al-Qur’an
Penjelasan:
1.    Surah Al-Baqarah ayat 54 turun dimana ketika Nabi Musa mengajarkan mana saja yang baik dan mana saja yang salah (buruk), tetapi ummatnya terus saja menyembah berhala yakni anak lembu yang setiap hari telah mereka sembah, sehingga Nabi Musa berujar seperti ayat diatas. Anda perlu ingat bahwa Nabi Musa adalah yang berkitab Taurat.
2.    Ayat itu turun pada zaman Nabi Musa dan dikabarkan kepada Muhammad SAW dalam Al-Qur’an. Ummat Nabi Musa dahulu adalah ummat yang sadis, bengis dan penyembah berhala. Bisa dibanyangkan anak lembu aja disembah, lalu bagaimana dengan kalian..?, Yesus melarang membuat dan menyembah patung, tetapi justru patungnya Yesus dan Ibundanya kalian pajang digereja kalian…?
3.    Kondisi ummat Nabi Musa saat itu, adalah kaum dimana tingkat kejahiliah-an yang sangat tinggi, sehingga Allah SWT mengabadikannya dalam Al-Qur’an sebagai peringatan bagi ummat manusia. Tetapi dizaman modern seperti ini, dimana manusia sudah memiliki sarana canggih, tapi mengapa masih saja menyembah berhala…?, sungguh Allah SWT murka terhadap manusia-manusia yang tidak menggunakan matanya (buta) tidak menggunakan telinganya untuk mendengar (tuli) dan tidak menggunakan akal dan pikirannya (Idiot atau gila).
4.    Ayat tersebut ditujukan kepada ummat Nabi Musa ketika itu, kemudian Allah SWT mengabadikan dalam Al-Qur’an sebagai peringatan, bahwa dulu telah terjadi apa yang dialami Nabi Allah Musa AS.
5.    Ayat tersebut muncul dalam Al-Qur’an sebagai peringatan kepada Manusia dan ummat muslimin khususnya.
Sedangkan surah QS 4:29 adalah sbb;
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.QS 4: 29
Ayat ini ditujukan kepada “Orang-orang yang beriman” jadi orang yang tidak beriman tentu tidak terpanggil dengan ayat diatas. Ayat diatas diperintahkan untuk tidak saling memakan harta sesama yang orang yang beriman dengan jalan yang dilarang (Bathil) atau Riba oleh Allah SWT, tetapi haruslah dengan jalan yang di yang dihalalkan (Perdagangan atau Perniagaan)  oleh Allah SWT. Dan pada ayat ini juga Allah SWT menegaskan kepada orang yang beriman untuk tidak membunuh diri sendiri, karena yang berhak menganbil nyawa orang-orang yang beriman adalah Allah SWT.
Kesimpulan:
Ayat (QS 2:54) ini adalah bermakna. Allah SWT memberitakan (mewahyukan) dalam Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW dan ummat manusia, tetang keadaan ummat Nabi Musa AS ketika itu. Dan tatacara Nabi Musa AS mengajarkan hukum dari Allah SWT kepada ummatnya.
Sementara QS 4:29 bermakna; Allah memerintahan kepada Nabi Muhammad SAW dan orang-orang yang beriman atau ummat muslim untuk tidak memakan Riba tapi dengan jalan Niaga (perdagangan), dan Tidak diperkenankan untuk membunuh diri seperti kaumnya Nabi Musa AS, seperti yang diceritakan pada QS 2:54. Dan ayat QS 4:29 ini sekaligus menegaskan Hukum Allah SWT sekaligus memposisikan diri sebagai Al-Furqan atau pembeda ajaran sebelumnya (Nabi Musa);
Dengan demikian tidak ada pertentangan dari QS.2:54 dengan QS. 4:29…,sehingga para misionaris agar dalam mempelajri Islam seyokyanya haruslah bersumber dari Islam sendiri, bukan dari orang-orang yang diluar Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar