Senin, 20 September 2010

jawaban 3 & 4

†KONTRA BERTANYA:
3 BENARKAH DIJAMAN FIRAUN ADA PENYALIBAN?
Fir`aun berkata: "Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, sesungguhnya (perbuatan ini) adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini); demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik, kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya." QS 7: 123 - 124
Bukankah penyaliban baru dikenal pada jaman penjajahan Romawi? Dari mana ya Firaun dapat ide untuk menyalib? Dari Muhammad kah?

JAWAB:
123. Fir'aun berkata: "Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, Sesungguhnya (perbuatan ini) adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; Maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini);
124. Demi, Sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik[555], kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya."
[555] Maksudnya: tangan kanan dan kaki kiri dan sebaliknya.
Sebagai raja yang lalim sekaliber Fir’aun semua jenis hukum tentu dia tahu, jangankan hukuman salib, hukuman bakar dengan menggunakan ketapel raksasa juga pernah dibuatnya untuk membunuh Ibrahim. Jadi bukan dapat ilmu dari Nabi Muhammad SAW, Nabi Muhammad SAW kan lahir sesudah mereka dan bahkan sesudah Nabi Isa. Jadi tak mungkinlah ide itu didapat dari Nabi Muhammad SAW. Lagi pula ide penyaliban itu terjadi sebelum Nabi Muhammad SAW lahir.

Pertanyaan yang paling bangus adalah mengapa Nabi Muhammad SAW tahu tentang kekejaman Fir’aun itu. Jika itu pertanyaannya, maka jawabnya adalah, Allah SWT yang mengabarkan kepada Muhammad SAW dalam bentuk wahyu melalui Jibril (Roh Kudus). Dan itu telah tertulis dalam Al-Qur’an sebagaimana berikut:

“ Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.” QS 12 Yusuf :3

“ Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”. QS 12 Yusuf 111
QS. 10 YUNUS ;37;38
37. Tidaklah mungkin Al Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Qur'an itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.

38. Atau (patutkah) mereka mengatakan: "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."
†KONTRA BERTANYA:
4. SIAPAKAH YANG MENYESATKAN MANUSIA ?
Yang menyesatkan manusia adalah Setan (Qs. 15:39, 4:119-120,).
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
Hal ini bertentangan dengan QS 4:88
……Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barang siapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya
Mengapa watak iblis sama dengan watak Allah? Sama sama menyesatkan!
Jawab:
Memang pemahaman Kristen yang sejak lahir tak menggunakan akal dan pikiran ya.., seperti itulah cara memandang ayat-ayat Allah SWT. Yang kontra dalam Al-Kitab dinilai aman-aman saja. Sementara yang sempurna dikatakan kontra.
Baik saya akan menjawab pertanyaan anda (Qs. 15:39, 4:119-120,):
39. iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.
Ayat diatas, menunjukkan ketika awal terciptanya Adam AS yang memiliki ilmu pengetahuan lebih dibanding dengan malaikat-malaikat yang lainnya, sehingga Allah SWT memerintahkan kepada Adam AS untuk menjelaskan Ilmu yang dimaksud oleh Allah SWT itu. Nah ketika Nabi Adam AS menyampaikan presentase dihadapan para Malaikat, maka Allah SWT memerintahkan untuk mengulangi apa-apa saja yang telah dipresentasekan oleh Nabi Adam AS. Tetapi para malaikat tersebut tidak mampu melakukannya kecuali apa saja yang telah diajarkan oleh Allah SWT. Olehnya itu Allah SWT memerintahkan malaikat untuk sujud kepada Nabi Adam AS karena ilmunya bukan karena menuhankannya. Akan tetapi Iblis tidak mau sujud QS. 15:31. Ketika itu Allah SWT bertanya kepada iblis : "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"QS 15:32; Dan iblis menjawab pada ayat selanjutnya: “Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". QS 15:33; kemudian; “Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, QS 15:34; “dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat". QS 15:35; kemudian Iblis telah memohon kepada Allah SWT sbb:
Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri TANGGUHlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan".QS 15:36
Ayat di atas telah memperlihatkan suatu peristiwa dimana Iblis telah memohon kepada Allah SWT untuk memberi-Nya kekuatan hingga hari dimana manusia dibangkitkan. Lalu Allah SWT memberikan apa yang diminta oleh Iblis. Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi TANGGUH”, QS 15:37. “sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan" QS 15:38.
Berdasarkan uraian peristiwa tersebut di atas, maka sampailah pada ayat yang telah anda pertanyakan yakni QS 15: 39 dimana bunyinya sbb:
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, QS 15:39. Kemudian Allah menyambut pertanyaan Allah dengan QS 15: 40-42 yaitu: “40. kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka". “41. Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya).” 42. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.
Pada ayat QS 15:42 adalah firman Allah SWT yang bersifat mengikat bahwa, tidak ada kuasa bagi-mu (Iblis) terhadap mereka yang taat (Sholeh), kecuali orang-orang yang mengikuti kamu (iblis), yaitu orang-orang yang sesat (berada dijalan setan). Jadi orang-orang yang sesat itu adalah orang yang telah mengikuti Iblis yang telah melakukan pembangkangan terhadap Allah SWT.
Sementara ayat QS 4 An Nisaa’ :119-120
Sebelum kita membahas QS An Nisaa’ ayat 119-120, alangkah baiknya kita mulai dari awal kisah atau peristiwa dimana Allah SWT telah menetapkan seseorang itu sesat dan menempuh jalan setan;
Allah SWT adalah Tuhan yang Pemurah dan Penyayang, juga pengasih dan pemaaf, sehingga sejak awal kejadian manusia yakni terciptanya Nabi Adam AS sesuai uraian di atas, maka Allah SWT telah menetapkan:
1. Bahwa pengikut Iblis adalah golongan setan yang menpunyai keimanan yang sesat. Hal itu jika manusia tersebut ingkar dari nikmat yang Allah SWT berikan. Maka Allah SWT menghadikannya dengan Api Neraka.
2.jika menusia berjalan atau beriman atas dasar ketaqwaanNya kepada Allah SWT semata bukan yang lain, maka Allah memasukkanya kedalam orang-orang yang Kaffah, maka Allah SWT akan memberikan hadiah Sorga.
3. Jika manusia yang tadinya pengikut Iblis atau pemuja setan, dan apabila sebelum akhir hayatnya (mati) mereka bertobat dengan sebenar-nya tobat, maka Allah SWT akan penerima tobat mereka, dan menempatkannya bersama orang-orang yang sholeh (Husnul Khotimah). Disinilah Allah SWT sebagai Maha pemaaf, Pengampun, pengasih dan juga Maha penyayang.
4. Akan tetapi jika manusia yang tadinya tergolong orang sholeh, tetapi ketika diakhir hayatnya (mati) mereka mengikuti langkah2 setan ( Su’ul Khatimah), maka Allah SWT akan melaknatnya dengan siksaan yang pedih. Dan ini banyak ancaman Allah SWT kepada Manusia supaya kita sadar akan nikmat yang telah di berikan-Nya kepada kita.
Pada ayat QS 4 An Nisaa’ :116 yakni:
116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
117. yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala[349], dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka,
[349] Asal makna Inaatsan ialah wanita-wanita. patung-patung berhala yang disembah Arab Jahiliyah itu biasanya diberi nama dengan Nama-nama perempuan sebagai Laata, Al Uzza dan Manah. dapat juga berarti di sini orang-orang mati, benda-benda yang tidak berjenis dan benda-benda yang lemah.
Dari firman Allah SWT dari awal Peristiwa QS. An-Nisaa’ ayat 116 Allah SWT menekankan bahwa, Allah SWT tidak akan mengampuni dosa suatu kaum jika kaum itu telah meyekutukannya dengan sesuatu seperti (patung, matahari, tuhan 3 dll). Sekali lagi Allah SWT tidak mengampuni orang yang menyekutukan-Nya dengan sesuatu, tetapi Allah SWT akan mengampuni dosa selain itu (Syirik), bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Lalu mungkin kalian bertanya mengapa Allah SWT menutup ayat dengan kalimat “bagi siap yang dikehendaki-Nya”, karena Allah SWT tahu bahwa manusia itu beriman dimulut mereka tapi bohong dalam hati mereka, Allah SWT maha mengetahui sesuatu yag lahir dan yang bathin.
Dan ayat 117 itu adalah lanjutan ayat sebelumnya yakni ayat 116 di atas. Pada ayat 117 telah tekankan lagi “ yang mereka sembah selain Allah itu” dst…… jadi jika kalian menyembah berhala menurut ayat 117 di atas, maka kalian hanya mendapat pahala berhala. Apa pahala berhala itu…?, pahala berhala itu adalah capek. Artinya anda telah melakukan hal yang sia-sia. Ayat diatas juga menyinggung orang-orang yang menyembah patung seperti patung Yesus dan bunda Marya. Pada hal Nabi Isa melarang membuat patung apalagi menyembahnya. Hal ini telah tertulis dalam 10 Perintah Tuhan di Exodus 20:4-5 Allah melarang manusia membuat patung apa pun:

20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku [Exodus 20:4-5].
Nah dengan menyembah patung Yesus dan Bunda Marya, apakah itu tidak mendatangkan murka Allah SWT?, Allah SWT sangat murka kepada orang yang menyekutukannya dengan sesuatu. Kemudian pada ayat berikut, diabadikan dalam Al-Qur’an, orang yang dilaknati Allah SWT yaitu orang-orang durhaka termasuk setan, yang Allah telah tetapkan untuk penghuni Neraka. Jadi bukan manusianya secara umum akan tetapi manusia yang durhaka kepada Allah yang dimaksud dalam ayat berikut:
118. yang dila'nati Allah dan syaitan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya)[350],
[350] Pada tiap-tiap manusia ada persediaan untuk baik dan ada persediaan untuk jahat, syaitan akan mempergunakan persediaan untuk jahat untuk mencelakakan manusia.
Allah SWT telah menyiapkan Sorga bagi yang Sholeh dan Neraka bagi yang salah. Sehingga tepatlah ayat diatas, karena manusia itu akan terbagi dua di akhirat nanti, yakni manusia masuk sorga bagi yang sholeh dan Manusia masuk Neraka bagi yang salah.
119. dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya[351], dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya[352]". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, Maka Sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
[351] Menurut kepercayaan Arab jahiliyah, binatang-binatang yang akan dipersembahkan kepada patung-patung berhala, haruslah dipotong telinganya lebih dahulu, dan binatang yang seperti ini tidak boleh dikendarai dan tidak dipergunakan lagi, serta harus dilepaskan saja.
[352] Meubah ciptaan Allah dapat berarti, mengubah yang diciptakan Allah seperti mengebiri binatang. ada yang mengartikannya dengan meubah agama Allah.
Berdasarkan ayat 119 diatas, yang dimaksud “dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka” dalam ayat ini Allah telah memberitahukan kepada kita ummatnya, bahwa yang dimaksud disini adalah yang telah diterangkan pada ayat sebelumnya yakni orang-orang yang menyekutukannya dengan sesuatu hingga akhir hayatnya (Su’ul Khatimah) tadi. Dan ketika yang Su’ul Khatimah masih hidup maka Allah SWT akan memberikan angan-angan kosong (ucapan yang tdk didasari pengetetahuan alias bodoh), membayangkan akan masuk sorga padahal yang didapat adalah Neraka.
120. syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, Padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.
Kemudian sifat yang disebut pada ayat 199 diatas, Allah SWT jelaskan lagi pada ayat 120 bahwa, janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong adalah perbuatan Syaitan. Dan pada akhir ayat tersebut Allah SWT  menyerukan bahwa: Padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.
Kemudian Ayat QS 4 An Nisaa’ :88 sbb:
88. Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan[328] dalam (menghadapi) orang-orang munafik, Padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah[329]? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.
[328] Maksudnya: golongan orang-orang mukmin yang membela orang-orang munafik dan golongan orang-orang mukmin yang memusuhi mereka.
[329] Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka mereka itu menjadi sesat.
Dari ayat di atas, tidak ada yang bertentangan dengan (Qs. 15:39, 4:119-120,), bahkan saling mendukung, karena ayat sebelumnya mencerikatan manusia yang Sholeh yang akan masuk Sorga dan Manusia yang salah yang akan masuk Neraka. Dan menurut ayat 88 surat An Nisaa’ adalah manusia akan terpecah menjadi dua yakni yang sholeh dan yang salah. Dan dalam ayat selanjutnya Allah SWT mengetahui bahwa ada diantara kaum mukmin yang membela kaum munafik, dan itu sudah terjadi sekarang ini.
Kesimpulan (Qs. 15:39, 4:119-120,) dan QS 4:88 adalah:
1.    Pada surah Qs. 15:39, 4:119-120 telah menceritakan tentang pembangkangan Iblis, lalu manusia itu ada yang sholeh dan ada yang salah. Yang sholeh adalah manusia yang taat kepada perintah Allah SWT, sedangkan yang salah adalah mendustainya dengan jalan menyekutukannya dengan sesuatu termasuk patung. Saya menggunakan kata “ mendustai” karena manusia telah diberi karuniah dari Allah SWT, tetapi mereka itu telah ingkar atas karunia dari Allah itu.
2.    QS 4 :88 telah kembali menjelaskan bahwa, dari dua kelompok itu ada yang sholeh ada yang salah. Nah yang Sholeh (Mukmin) itu akan menjadi kelompok lagi yakni ada yang menpunyai keyakinan teguh dan ada yang lunak terhadap orang-orang munafik. Nah kalau saya tergolong kedalam yang teguh terhadap orang-orang munafik. Jika mereka salah ya salah jangan ada toleransi.

1 komentar: